Arus balik kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat sudah tidak tertampung dijalur utama Palimanan, Jatibarang hingga ke arah Lorbener, sehingga dari arah kota Cirebon semua pemudik dialihkan ke arah Celancang Karangampel Simpang Celeng.
Riswanto salah seorang pemudik asal Purworejo, Jawa Tengah mengaku, jalur utama pantura di kota Cirebon sudah maksimal, sehingga pemudik dialihkan kejalur alternatif dari Jalan Kalijaga keluar Krucuk hingga ke pasar Celancang, keluar persimpangan Lohbener.
"Perjalanan di jalur alternatif lebih nyaman meski kendaraan padat, namun yang melintas ke jalur alternatif Karangampel hanya sepeda motor dan kendaraan pribadi,"katanya.
Dia menambahkan, kecepatan pemudik untuk kendaraan roda dua kurang dari 50 kilometer per jam, sedangkan kendaraan roda empat diperkirakan 40 kilometer per jam, kondisi jalan alternatif sedikit berlubang dan bergelombang memasuki desa Juntiyuat.
"Jalan alternatif dari pasar Celancang hingga Karangampel nyaman digunakan, kondisi jalan lebar dan mulus,namun setelah melalui Juntiyuat sebelum Tempat Pelelangan Ikan Glayem jalan mulai bergelombang dan berlubang," katanya.
Dikatakannya, setelah melewati jalan Juntiyuat tembus di jalan Ibu Tien kondisi jalan baik dan nyaman digunakan, namun pemudik harus waspada terhadap aktiitas warga, mereka sering menyebrang jalan secara mendadak.
Sementara itu Brigadir Nanang salah seroang petugas Pos Pam Lebaran mengaku, jalur alternatif Karangampel hingga Simpang Mangga cukup ramai lancar.
"Kepadatan kendaraan terus meningkat sejak siang hingga malam, terutama mereka pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua, sementara kendaraan roda empat jumlahnya meningkat dibanding sebelumnya,"katanya.
Arus balik kendaraan roda dua memasuki enam hari setelah Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah yang melintas di pesisir pantai utara kabupaten Indramayu semakin padat, namun kondisi lalu lintas masih terpantau padat lancar. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
