Yogyakarta (ANTARA News) - Umat Islam harus meningkatkan prestasi yang telah diraih selama Ramadhan berupa ibadah yang dijalankan secara intensif dan disiplin, kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin.

"Prestasi itu harus dipertahankan dan ditingkatkan di luar Ramadhan. Syawal adalah momentum untuk meningkatkan kualitas dan prestasi selama Ramadhan untuk mencapai ketaqwaan," katanya dalam ceramah syawalan keluarga besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta, Sabtu.

Menurutnya, ibadah puasa Ramadhan secara simbolis dimaknai sebagai membakar segala dosa dan noda manusia yang telah menyebar setelah beberapa bulan menjalani kehidupan yang banyak melanggar perintah Allah SWT.

"Mudah-mudahan kita termasuk orang yang telah membakar dosa dan noda. Setelah Ramadhan diharapkan segala amal ibadah kita di bulan suci diterima Allah SWT dan kita terlahir kembali sebagai insan yang fitri," katanya.

Ia mengatakan, Syawal merupakan momentum untuk meningkatkan semua aktivitas yang telah diraih selama Ramadhan. Kehidupan seorang Muslim merupakan sebuah proses mendaki, bukan menurun.

"Konsep keislaman itu proses dinamis, bukan proses statis dan pasif. Dalam hal ini, umat Muslim berada dalam proses dinamis, karena beragama bukan bersifat instan, tetapi konstan untuk meraih ketaqwaan," katanya.

Namun demikian, menurut dia, ibadah bukan merupakan tujuan, melainkan jalan dan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan itu adalah mencari kerelaan Allah SWT dan mencapai kepribadian yang berakhlak.

"Jadi, ibadah adalah proses pembentukan insan yang berakhlak. Mari kita bertekad menjadi pribadi Muslim yang berakhlak untuk mewujudkan kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan di muka bumi," katanya.(*)
ANT

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010