Pelindo yang terintegrasi berpotensi untuk meningkatkan performa operasional dan finansial dibandingkan model terpisah
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Arif Suhartono menilai integrasi BUMN dalam layanan pelabuhan yang melibatkan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV akan memberikan manfaat besar bagi konektivitas maritim di Indonesia.

"Penggabungan Pelindo akan meningkatkan konektivitas dan produktifitas secara efisien. Dengan kinerja yang lebih bagus, hal ini tentu memberikan dividen pajak yang lebih bagus," kata dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri BUMN II di Jakarta, Rabu.

Arif menjelaskan Pelindo yang terintegrasi berpotensi untuk meningkatkan performa operasional dan finansial dibandingkan model terpisah.

Baca juga: Wamen BUMN Kartika paparkan tujuan bisnis integrasi pelabuhan

Menurut dia, kendali strategis dan koordinasi menjadi lebih mudah di seluruh pelabuhan nasional. Kemudian, adanya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terstandardisasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas pegawai.

Selanjutnya, penggabungan Pelindo juga akan menciptakan pengembangan konektivitas untuk daerah yang berfungsi sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok serta tempat produksi (hinterland).

"Dengan adanya integrasi ini, tentu skala usahanya akan lebih besar. Hal ini sangat menarik bagi investor asing," ujarnya.

Arif menambahkan sinergi dan integrasi BUMN merupakan bentuk nyata upaya standardisasi dan peningkatan kualitas layanan jasa kepelabuhanan di seluruh pelabuhan dari Sabang sampai Merauke.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing logistik di Indonesia yang selama ini masih dianggap kurang optimal.

Penggabungan BUMN pelabuhan tersebut direncanakan selesai pada tahun ini. Selanjutnya diikuti dengan pembentukan subholding yang menopang kegiatan kepelabuhanan.

Baca juga: Pengamat : Integrasi Pelindo langkah hadapi perubahan zaman
Baca juga: Serikat Pekerja Perseroan dukung integrasi Pelindo

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021