Bengkulu (ANTARA News) - Seorang calhaj Bengkulu bernama Nurhaida binti Munir (60) asal Kabupaten Lebong, Bengkulu, meninggal di Masjid Nabawi Madinah, menjelang almarhumah menunaikan ibadah shalat Asar.

Almarhum dimakamkan di Madinah, karena tidak ada pihak keluarga yang menyatakan akan menjemput dan membawanya ke Tanah Air, kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Zakat dan Wakaf Kanwil Depag Provinsi Bengkulu, Zahdi Taher, di Bengkulu, Minggu.

Sementara itu, seorang calhaj asal Air Periukan Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Syahrin bin Bedulama (79) mengalami musibah, karena dirampok empat penjahat di depan Masjid Nabawi Madinah.

Dalam peristiwa itu korban mengalami kerugian sekitar Rp8 juta dengan rincian uang dalam bentuk rupiah sebesar Rp4 juta, dalam bentuk real sebesar 1.100 real (Rp3,3 juta) dan sebuah handphone.

Ia juga memberikan informasi terkait kedatangan Calhajl Provinsi Bengkulu yang diterima dari petugas haji di Mekkah.

"Laporan yang saya terima terakhir, Calhaj Provinsi Bengkulu Kloter III Embarkasi Padang sudah berada di Mekah dan sudah menunaikan ibadah umrah dan menempati maktab di ring satu sekitar 700 meter jarak pemondokannya dari Mesjidil Haram," katanya.

Menurut catatan, dengan meninggalnya seorang calhaj Bengkulu di Madinah, maka sudah 12 orang calhaj Indonesia meninggal di Arab Saudi dengan rincian sebagai berikut:

Ny. Supriati Ahmad Syari binti Ahmad (49), asal Kampung Maleber RT03 RW06, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur,

Abbas Bin Cut Badai (74) asal embarkasi Banda Aceh, Djamilah Kumun Nasution (57) dan Nagoro Siregar binti Soloon (66) asal Medan.

Kemudian Jumaeni Baharus Apen (57) asal Palembang, Kartono Sarip Hasan (56) dan Mochamad Sa`i Mistalap (69) asal Surabaya, Kasminah Sidris (72), Wasdai Daryam (75) asal Solo, Nurhaida Munir (69) asal Padang, Siti Hajar bin Maat (52) asal Batam, dan Ny. Supriati asal Cianjur," katanya.

Para calhaj yang meninggal dunia, langsung dimakamkan di Tanah Suci mengingat tidak adanya fasilitas pengantaran jenazah ke Tanah Air. Kecuali bagi keluarga yang berniat menjemput jenazah. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009