Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah bus pengangkut jamaah haji Bekasi, Jawa Barat, terlambat tiba di kota itu karena hujan mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Ketua Panitia Pemulangan Ibadah Haji (PPIH) Jakarta-Bekasi, Cece Hidayat, mengatakan Jumat, kloter empat dan lima Jawa Barat tiba secara bersamaan di asrama haji Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, hingga membuat panitia kewalahan.

"Jadwal kedatangan kloter jamaah haji asal Kota Bekasi, Bandung, dan Garut yang sebelumnya dijadwalkan tiba di asrama pukul 16.00 WIB terlambat sekitar satu jam. Karena bus mereka terkendala banjir di wilayah Jakarta," ujarnya.

Akibatnya, kata dia, sebanyak enam bus pengantar jamaah haji tiba secara bersamaan di asrama haji Jakarta Bekasi, sehingga pelayanan terhadap jamaah terganggu dengan terbatasnya jumlah petugas pengangkut barang.

"Kami hanya memiliki sekitar 350 tenaga `porter` yang harus mengangkat lebih dari 2.000 koper bawaan haji akibat tiba secara bersamaan, belum termasuk mengatur haji agar tertib di asrama," katanya.

Pantauan ANTARA di lokasi melaporkan, ribuan haji saling berdesak untuk mendapatkan barang bawaan mereka yang dikumpulkan oleh panitia di ruang Musdhalifah.

Meski ruang tersebut dijaga ketat petugas berseragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, tidak sedikit jamaah yang menerobos masuk untuk sekedar melakukan pengecekan terhadap koper bawaannya.

"Saya khawatir kopernya tertukar atau hilang, sebab saya sengaja membawanya untuk keluarga di rumah," ujar H. Daud Fachrani (55) Haji asal Bandung.

Sementara itu, cekcok mulut juga terjadi di sekitar pintu gerbang masuk asrama haji yang dijejali oleh ratusan keluarga penjemput haji akibat dilarang memasuki area asrama oleh petugas.

"Saya sudah menunggu berjam-jam hanya untuk melihat bapak saya, tetapi petugas melarang tanpa alasan jelas," kata Evi Khoerunissa (31) warga Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Sebagian warga juga nampak memaksa masuk dengan cara mendorong pintu gerbang serta memanjat melalui sela-sela pagar.

Akibat situasi tersebut, petugas terpaksa menggembok gerbang masuk menuju arah asrama. "Gerbang hanya kami buka bila ada bus yang datang," ujar salah satu aparat Satpol PP setempat.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009