Banda Aceh (ANTARA News) - Seorag haji asal Provinsi Aceh, Hj. Serbayani binti Mara Saleh (58) meninggal dunia di Tanah Suci, setelah beberapa hari dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah dan sempat menjalani operasi tenggorokan.

Koordinator Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banda Aceh, Juniazi, di Banda Aceh, Sabtu, menyatakan, almarhumah tergabung dalam Kloter 08 dari Lhokseumawe itu meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 2009 pukul 08:45 waktu setempat.

Dengan wafatnya seorang lagi, maka jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci menjadi tujuh orang.

Enam orang haji lainnya yang meninggal dunia sebelumnya adalah Tgk. H. Bakhtiar bin M Rasyid (70) dari Kloter 04 asal Kabupaten Pidie; Abu Bakar bin Mak Abbas (81) dari Kloter 01 asal Kabupaten Aceh Barat; dan Abbas bin Cut (75) dari Kloter 04 asal Kabupaten Pidie.

Selanjutnya, Razali bin Abdul Karim (67) dari Kloter 09 asal Kabupaten Bireuen; H. M. Juned bin Ibrahim (84) dari Kloter 06 asal Kabupaten Aceh Besar; dan H. Abdul Karim Husen (84) dari Kloter 09 asal Kabupaten Bireuen.

Sementara itu, seluruh jemaah haji Aceh yang tergabung dalam 11 kloter atau 3.519 orang dari Embarkasi/Debarkasi Banda Aceh sudah sudah tiba di Tanah Air.

Meskipun seluruh kloter yang melalui Embarkasi/Debarkasi Banda Aceh sudah kembali ke Tanah Air, namun masih ada jemaah haji Aceh yang masih berada di Tanah Suci, yakni mereka yang berangkat melalui Embarkasi Padang sebanyak 76 orang dari Kabupaten Aceh Singkil dan Aceh Tenggara.

"Dijadwalkan 76 jemaah haji sisa kloter itu akan kembali ke Tanah Air pada 29 Desember 2009 bersama kloter Padang. Sama saat berangkat, pesawat Garuda akan transit di bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar," katanya.

Juniazi menyatakan, secara umum pemulangan jemaah haji Aceh berjalan lancar, baik dari Tanah Suci maupun asrama haji.

Hanya saja jadwal kepulangan mereka sampai ke Tanai Air selalu malam hari, bahkan sampai tengah malam.

Juniazi menyatakan, terlambatnya jemaah tiba di Aceh, karena selain pesawat yang melayani haji hanya satu, juga jadwal penerbangan sangat padat.

"Itu hanya masalah teknis yang sulit dihindari, tapi yang jelas pelayanan pemulangan jemaah berjalan lancar, sehingga sampai ke Tanah Air dengan selamat," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009