Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta kuota haji daerah ini naik hingga lima persen dibandingkan dengan kuota tahun ini.

"Kalau kuota Jatim bisa naik lima persen akan lebih bagus," katanya di sela-sela penyambutan kedatangan jamaah haji kloter 4 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Selasa petang.

Didampingi Kepala Kanwil Kementerian Agama Jatim Drs H Sutrisno Rahmat MM MPd, ia mengatakan kuota haji untuk Jatim sekarang mencapai 34 ribu tapi calon haji yang antre sudah ratusan ribu.

"Kalau sekarang mendaftar ya akan berangkat tahun 2018. Kalau umurnya sekarang 60 tahun ya nanti sudah berumur 68 tahun dan sakit-sakitan," katanya.

Di hadapan jamaah haji kloter 4 dari NTT (253 orang), Pacitan (92 orang), dan Bangkalan (2 orang), ia mengatakan pihaknya mengikuti perkembangan jamaah haji dari media massa.

"Perkembangan yang kami ikuti dari media massa, alhamdulillah pelayanan sekarang lebih baik dan lancar, kecuali keterlambatan," katanya.

Namun, katanya, keterlambatan pesawat itu bukan disebabkan masalah di Indonesia, melainkan akibat kepadatan penerbangan di Bandara Jeddah.

Dalam penyambutan yang juga dihadiri Wakil Bupati Ende (NTT) H Ahmad Muhdar itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jatim Drs H Sutrisno Rahmat MM MPd mengatakan jamaah haji kloter 4 datang lebih dulu dari pada kloter 3.

"Hingga kini tercatat 36 haji yang meninggal dunia di Tanah Suci yakni 30 haji dari Jatim, empat haji dari NTT, satu haji dari NTT, dan satu haji dari Bali," katanya.

Ia menambahkan haji yang meninggal dunia di Tanah Suci akan mendapatkan asuransi Rp33 juta, sedangkan keluarga calon haji yang meninggal dunia akan mendapatkan ganti BPIH di Tanah Air.

"Untuk jamaah haji yang tertinggal di Tanah Suci karena sakit dan belum bisa pulang dengan kloter yang sudah datang mencapai satu orang asal Mojokerto yang dirawat di Rumah Sakit An-Nur, Madinah," katanya.

(E011/R007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010