Penyerang Chelsea Nicolas Anelka, Sabtu memperingatkan bahwa Perancis terancam gagal melangkah lebih jauh dari babak pertama di Piala Dunia (PD) Afrika Selatan (Afsel) 2010, kecuali mereka meningkatkan permainan.

Juara dunia 1998 dan finalis 2006 itu meraih tiket ke Afsel setelah mengalahkan Republik Irlandia secara kontoversial di babak play-off.

"Kami tidak dapat terus mengambil pelajaran dalam sepak bola seperti kami yang alami saat melawan Spanyol. Kami harus berusaha menemukan satu jawaban, bila tidak, bukan tidak mungkin, kami akan pulang setelah tiga pertandingan (babak pertama)," kata Anelka dalam wawancara dengan Orange Sport, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pelatih Raymond Domenech jelas mengemban tugas berat, setelah juara Eropa Spanyol mengalahkan tim "Ayam Jantan" 2-0 pada pertandingan persahabatan Maret lalu. Tim "Matador" tampil dominan dalam pertandingan itu.

"Saya tidak bisa menjelaskannya, kami memiliki pemain-pemain, kami memiliki kualitas untuk melakukan sesuatu yang bagus. Tetapi, dalam pengertian formasi, taktik dan rasa percaya diri orang-orang Spanyol berada dalam liga yang berbeda dengan kami," kata penyerang Perancis itu secara blak-blakan.

Anelka mengatakan Perancis memiliki permainan, mereka tahu tujuan, dan pemain mana yang akan dimainkan. Saat satu sisi dihalangi, mereka berganti ke sisi lain, mereka tahu tentang sepak bola. Perancis tidak bisa bertanding dan kalah 2-0 seperti saat dikalahkan Spanyol. Bagi Anelka itu sangat menggelikan.

"Saya percaya untuk kami dan kami semua tahu itu, kami dimatikan di lapangan. Itu terjadi saat Divisi Satu melawan Divisi Empat. Itu kenyataan, seperti pemain profesional melawan pemain amatir," tambah Anelka.

Perancis berada dalam satu grup dengan Uruguay, Mexico dan tuan rumah Afsel di PD 2010.(ENY/A024)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010