London (ANTARA News) - Bila George Cohen, mantan pemain belakang terbaik Inggris yang membela negaranya saat meraih Piala Dunia 1966 mengatakan tim nasional butuh berkonsentrasi di sektor pertahanan maka nasehat itu patut diperhatikan.

Cohen, yang pernah terpilih sebagai pemain terbaik dunia dan mengenakan kostum nomor dua di timnas, terdengar sama bersemangatnya seperti orang lain tentang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Tapi dia khawatir beberapa pemain nasional yang mencoba mengikuti karir cemerlangnya tidak memiliki beberapa kemampuan mendasar untuk memenangkan pertandingan.

"Permainan Ashley Cole benar-benar berkembang, anda perlu melihatnya melawan pemain sayap tim lain dan menghargai seberapa baik dia berusaha. Saat ini bisa dikatakan dia telah menjadi pemain belakang yang bagus, "kata Cohen seperti diberitakan Reuters.

"Tapi ada kesenjangan yang besar antara dia dan kemampuan pemain lawan untuk menembus pertahanan Inggris. Saya banyak melihat bagaimana pemain belakang Inggris sekarang bermain di lapangan. Mereka harusnya memiliki kemampuan bertahan yang bagus. Itulah pekerjaan utama mereka.

"Di sektor kanan Glen Johnson mendistribusikan bola-bola bagus dan memiliki kemampuan mengoper bola yang baik, tapi menurut saya dia tidak tahu cara bertahan yang baik. Dia harusnya benar-benar perlu memahami bahwa dirinya adalah pemain belakang," kata Cohen.

Di Piala Dunia 1966 Cohen dianggap sebagai motor tim setelah menggantikan posisi Jimmy Armfield sebagai kapten. Pelatih Inggris kala itu Alf Ramsey memang berhasil membawa Inggris juara dunia tahun itu, tapi peran Cohen yang selalu menjaga pertahanan tim juga menjadi penyumbang kemenangan bagi Inggris.

"Taktik pemain belakang menyerang ke depan memang bagus selama dia mendapatkan bola. Masalahnya adalah jika pemain belakang kehilangan bola - pertahanan biasanya sangat longgar jika ini terjadi," kata Cohen.

"Mereka akhirnya harus terus mengikuti bola. Tapi akhir-akhir ini saya banyak melihat pemain belakang yang maju hingga setengah lapangan bola dan hanya berharap ada operan bola bagus mengarah ke mereka. Itu berarti mereka harus menunggu dan mengontrol bola disana sementara mereka tidak punya banyak waktu.

"Saya tahu banyak tim-tim bermain menyempit ke arah gawang lawan dan hal ini memberi pemain belakang kesempatan untuk maju ke depan. Untungnya Fabio Capello saat ini sudah memikirkan sistem permainan bertahan. Dia mungkin akan menurunkan lima pemain di sektor tengah sehingga titik berat permainan Inggris nanti adalah di sektor pertahanan," katanya.

Namun, Cohen, yang menghabiskan seluruh karir internasionalnya dengan bermain di klub Fulham, merasa tidak yakin dengan peran bek yang diberikan pada Jamie Carragher. Cohen juga mengaku kaget dengan keputusan pemain Liverpool itu untuk mengundurkan diri dari sepak bola internasional, walau akhirnya dibatalkan.

"Carragher bukan seorang bek lagi, dia sudah kehilangan langkah. Tapi saya akui dia memang pemain tengah yang baik," kata Cohen yang saat ini sudah berumur 70 tahun.

"Saya tidak mengerti jalan pikiran orang-orang yang ingin pensiun dari olahraga ini. Menurut saya tidak ada kebahagiaan yang lebih baik daripada bermain membela negara anda. Saya hanya bisa mengatakan padanya `jika anda tidak mau main maka selamat tinggal`" kata Cohen.

Lebih lanjut Cohen mengatakan ia menyukai Michael Dawson sebagai bek cadangan untuk John Terry dan Rio Ferdinand, tapi tidak mendukung keberadaan Ledley King di tim.

"Tim sudah punya cukup pemain belakang, tidak ada gunanya mengambil King. Cedera yang dialaminya bisa tambah parah jika dimainkan di pertandingan pertama, hal yang sama pernah terjadi dengan Bryan Robson beberapa tahun yang lalu - jadi saya tidak akan mengambil resiko mengajak King dalam tim," kata Cohen.

Sementara itu kemampuan mengoper bola yang baik pemain Aston Villa James Milner membuatnya dipercaya pelatih Capello mengisi posisi gelandang. Penyerang Peter Crouch dipilih Capello untuk menemani Rooney di lini depan.

"Beberapa orang mungkin tidak menyukai Crouch, tapi dia bermain sangat rapi, dia bisa mencetak gol sekaligus bisa mengoper bola ke Rooney agar mencetak gol. Kedua pemain itu bisa membaca pikiran masing-masing, saya rasa dia adalah penyerang yang berbahaya bagi tim lawan sekaligus seorang pemain bertahan.

Cohen yang menyandingkan Capello dengan kebesaran mantan pelatih Inggris yang membawa tim ini juara Piala Dunia 1966, Sir Alf Ramsey mengatakan Inggris perlu mengembangkan permainan sehingga menjadi tantangan yang sulit bagi tim lawan.

"Di Piala Dunia 2010, tim berada di grup yang menguntungkan. Tidak ada keraguan tentang itu. Jika anak-anak asuhan Capello tidak bisa mengatasi Amerika Serikat, Aljazair, dan Slovenia maka mereka seharusnya bermain `subbuteo` saja (sepak bola meja), "katanya.

"Saya benar-benar menikmati melihat bagaimana Capello berusaha untuk menyatukan timnya. Saya pikir para pemain mengerti apa yang harus mereka lakukan di bawah asuhannya - mereka tahu apa yang diperlukan seperti ketika dulu timnas ditangani Alf Ramsey. Pemain-pemain ini tahu jika mereka tidak menunjukkan performa bagus di lapangan mereka akan langsung ditarik keluar," kata Cohen.

Cohen baru-baru ini diangkat menjadi duta website 192.com, sebuah direktori online yang mengkampanyekan bersatunya kembali para suporter Inggris yang mendukung timnas saat menjuarai Piala Dunia 1966.

"Masa-masa itu sangat fantastis. Semoga di Piala Dunia 2010 kali ini kita bisa mengulanginya lagi," tambahnya.(A051/I015)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010