Durban, Afrika Selatan (ANTARA News) - Striker Kamerun Samuel Eto`o berjalan angkuh saat memasuki Afrika Selatan, Rabu, tetapi tetap diam dengan bijak di hadapan wartawan, hanya mengacungkan jempolnya dan senyum.

Eto`o bulan lalu terancam akan kehilangan kesempatan di Piala Dunia setelah komitmennya pada timnya "Singa Gigih" dipertanyakan oleh pencetak gol pada Piala Dunia 1990 Roger Milla, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Keraguan lenyap ketika pemain yang tiga kali menyandang Pemain Terbaik Afrika itu turun dari pesawat di Bandara King Shaka, Durban, untuk mengawali langkahnya pada Piala Dunia ketiganya.

Kendati Milla berkomentar, Eto`o bermain melawan Portugal pekan lalu, namun dikeluarkan karena main berbahaya.

Akan tetapi, ditanya mengenai samangat tim setelah dua pekan bermasalah, pemain berusia 29 tahun itu meninggalkan pelatih Paul Le Guen berbicara.

"Kami melakukan persiapan dengan baik dan kami optimistis," kata pelatih asal Prancis itu kepada wartawan.

"Kami menghadapi tekanan tetapi itu bukan kejutan bagi saya. Itu normal. Kami punya pemain-pemain yang bagus, kami punya tim yang bagus, saya penuh harapan."

Kamerun, tim Afrika pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia pada 1990, adalah salah satu dari harapan terbaik Afrika untuk memenangi Piala Dunia yang untuk pertamakalinya digelar di benua termiskin di dunia itu.

Mereka menghadapi Jepang dalam pertandingan pembuka Grup E Piala Dunia Senin mendatang dan kemudian melawan Denmark dan Belanda.

Sementara Le Guen mencerminkan kehati-hatian petaruh mengenai peluang tim tersebut, fans mereka lebih percaya diri.

"Tim ini, tim ini, nomor satu!" teriak seorang penggemar, yang lainnya menambahkan, "Ini pertamakali di Afrika dan kami yakin Piala ini akan tetap berada di Afrika, dan di Kamerun."
(F005/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010