Tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Prof Cissy Kartasamita mengemukakan vaksin COVID-19 dosis ketiga penting untuk melindungi tenaga kesehatan (nakes).

"Tampaknya banyak nakes yang sakit. Sehingga perlu diberikan 'booster' untuk meningkatkan kembali antibodi," katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Cissy mengatakan pemerintah berencana memberikan vaksin Moderna sebagai dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Hal ini bertujuan untuk lebih melindungi tenaga kesehatan di tengah semakin tingginya penularan COVID-19.

Menurutnya, untuk vaksin ketiga ini bisa menggunakan dua merek pilihan vaksin. Pertama, vaksin yang digunakan sama dengan dosis pertama dan kedua, yaitu merek Sinovac yang dapat meningkatkan antibodi sampai sepuluh kali lipat.

Baca juga: Menkes: Vaksin dosis ketiga nakes gunakan Moderna

Baca juga: MPR: Segera keluarkan rekomendasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan


Kedua, bila merek Moderna yang digunakan, selain meningkatkan antibodi, juga memiliki proteksi terhadap varian baru sangat baik, kata Cessy.

"Manfaat lebih besar. Ini telah diteliti bahwa vaksin mRNA dan AstraZeneca bisa memberikan proteksi terhadap varian Delta," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan selain digunakan untuk suntikan dosis pertama dan kedua bagi masyarakat Indonesia, rencananya vaksin merek Moderna ini juga akan gunakan untuk 'booster' suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan Indonesia.

Menurut Budi, vaksin merek Moderna, seperti vaksin mRNA lainnya, merupakan vaksin dengan efikasi tinggi yang sudah terbukti cukup ampuh digunakan di Amerika Serikat (AS) untuk menekan laju penularan COVID-19.

"Karena tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa, kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," ujarnya saat menyambut kedatangan 3 juta dosis vaksin merek Moderna, Minggu (11/7).

Baca juga: Peralmuni: Penelitian dosis ketiga Sinovac di Indonesia telah rampung

Baca juga: Penelitian terbaru AstraZeneca klaim beri perlindungan jangka panjang

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021