Karachi, Pakistan (ANTARA News) - Pria-pria bersenjata di Pakistan selatan, Jumat membakar lebih dari 24 truk dan mobil pengangkut bahan bakar minyak untuk pasukan NATO di Afghanistan, kata polisi.

Serangan-serangan terhadap truk-truk yang mengangkut barang-barang untuk pasukan Amerika Serikat dan NATO sering dilakukan. Tetapi insiden Jumat itu terjadi sehari setelah Pakistan memblokade konvoi-konvoi itu setelah tewasnya tiga tentara Pakistan yang dituduh ditembak pasukan NATO di perbatasan kedua negara itu.

"Sekitar 20 penyerang bersenjatakan peluncur-peluncur granat dan senapan-senapan serbu menyerang truk-truk ini. Mereka membakar 27 truk di sana," kata komandan polisi distrik Abdul Hameed kepada AFP mengenai serangan menjelang Jumat subuh itu.

Insiden itu terjadi di distruk Shikarpur pronvinsi Sindh Pakistan selatan dan dikonfirmasikan oleh pejabat penting lainnya.

Para pejabat mengatakan rute darat utama untuk pasokan-pasokan NATO tetap diblokir dan tidak ada truk diizinkan memasuki Afghanistan untuk hari kedua berturut-turut, Jumat.

"Truk-truk yang mengangkut bahan bakar minyak dan barang-barang lainnya untuk pasukan NATO masih tetap tidak diisinkan memasuki Afghanistan," kata seorang pejabat pemerintah di Torkham, perlintasan perbatasan utama di distrik Khyber Pakistan kepada AFP melalui telepon.

Seorang pejabat keamanan di kota Peshawar, Pakistan barat laut juga mengkonfirmasikan bahwa truk-truk dilarang memasuki Afghanistan untuk hari kedua dan mereka tidak menerima perintah-perintah baru untuk mengizinkan kembali pasokan-pasokan untuk NATO.

NATO mengatakan pesawat memasuki wilayah udara Pakistan Kamis untuk membela diri dan membunuh "beberapa orang bersenjata" setelah para awak yakin mereka ditembaki dari darat.

Itu adalah serangan udara seperti itu yang ke empat oleh helikopter-helikopter NATO yang mengejar para gerilyawan yang memasuki wilayah Pakistan dalam tindakan-tindakan yang dikecam pemerintah Pakistan.

Khyber adalah rute pasokan utama NATO melalui Pakistan menuju Afghanistan, tempat lebih dari 152.000 tentara AS dan NATO digelar untuk memerangi aksi perlawanan Taliban yang meningkat.

Pemerintah Pakistan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden Kamis di distrik Kurram daerah suku di bagian barat laut, yang Washington sebut sebagai markas besar Al Qaida dan pangkalan gerilyawan yang berperang Afghanistan.
(H-RN/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010