Makassar (ANTARA News) - Manajemen PSM Makassar tetap berkeinginan berlaga di liga tandingan bernama Liga Primer Indonesia (LPI). Tim Juku Eja bahkan siap meninggalkan kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) yang kini telah berlangsung.

Dua kemenangan laga tandang menghadapi Persijap Jepara dan Persibo Bojonegoro, bukan jaminan PSM telah berkomitmen di ISL. Buktinya tim yang diarsiteki pelatih Robert Rene Alberts itu belum menutup kemungkinan ambil bagian dalam kompetisi yang dideklarasikan pengusaha Arifin Panigoro, 17 September 2010 lalu tersebut.

Humas PSM Makassar Nurmal Idrus di Makassar, Jumat, mengatakan, kemungkinan itu memang masih bisa terjadi jika pencetus LPI bisa mewujudkan permintaan PSM. Manajemen PSM dalam pertemuan dengan pihak LPI menawarkan beberapa syarat. Syarat pertama yakni, pihak LPI bisa memastikan bahwa liga tersebut merupakan liga legal yang disetujui AFC dan FIFA.

Untuk syarat kedua, PSM meminta pihak LPI untuk membuktikan komitmennya memberikan jaminan dana awal seperti yang dijanjikan. Selanjutnya PSM hanya berani jika proses peralihan Perseroan Terbatan (PT) dan kejelasan pembagian saham antara PSM dan konsorsium selesai dilaksanakan. Jika hal itu bisa direalisasikan, PSM mengaku siap meninggalkan kompetisi ISL.

"PSM fokus berlaga di ISL dan mengikuti segala aturan yang ditetapkan BLI sambil berharap adanya perbaikan signifikan dari kompetisi yang sedang berjalan. Selain itu, PSM juga tidak berharap adanya pemisahan atau kompetisi tandingan," ujarnya.

Selain itu, manajemen juga berharap agar konsep LPI yang sangat bagus itu bisa sinergikan dengan PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola seperti yang terjadi di Kompetisi EPL Inggris.

Meskipun PSM siap meninggalkan ISL, namun pihaknya juga telah menyiapkan beberapa langkah. Salah satunya dengan menyediakan tim cadangan yang akan ditugaskan mengisi posisi PSM di ISL.

"Kita tidak berniat meninggalkan ISL di tengah jalan, masih ada beberapa pilihan jika seandainya hal itu terjadi. Namun kita juga belum mengetahui apakah LPI memang bisa dilakukan musim ini atau belum," tuturnya.

Keseriusan PSM berlaga di LPI memang sudah dibuktikan, termasuk keputusan manajemen yang dikabarkan telah mengajukan permohonan dana ke LPI senilai Rp5 miliar.

Pengajuan dana sebesar itu akan digunakan sebagai modal awal untuk terlibat dalam LPI musim 2010/2011. Bahkan upaya ini dikabarkan telah dilakukan beberapa klub sebagai langkah awal bertarung di LPI.

Selain itu, pada saat deklarasi lalu, PSM memang tertarik ambil bagian dalam liga tersebut. Keputusan itu terkait agenda LPI yang dianggap sangat matang dan lebih menguntungkan dalam segi bisnis.

Dalam panduan buku putih dari LPI sendiri, disebutkan beberapa poin penting. Diantaranya siap mendatangkan wasit asing pada masa transisi selama dua tahun. Mempercayakan pengelolaan dana kepada manajemen klub. Selain itu, LPI juga mendukung kemandirian klub untuk meningkatkan pendapatan permusim.

Dengan agenda yang seperti itu, peluang setiap tim untuk mandiri memang lebih baik. Kenyataan inilah yang membuat penggagas menerapkan satu poin tambahan yakni larangan menggunakan dana APBD, ujarnya.(*)
(ANT-102/F003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010