Jakarta (ANTARA News) - Dunia olahraga berduka setelah teknokrat olahraga nasional Mangombar Ferdinand (MF) Siregar meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Minggu pukul 14.00.

"M F Siregar menghembuskan napas terakhir setelah dinyatakan terserang stroke ringan oleh dokter," kata Sekjen PB PBSI Yakob Rusdianto kepada ANTARA, Minggu.

MF Siregar sempat dirawat 32 hari di RS Waluyo Jakarta hingga menghembuskan napas terakhir dan langsung dibawa ke rumah duka di Jln Kemanggisan Ilir No. 15 Silipi Jakarta Selatan.

Menurut Yakob, almarhum mencurahkkan sebagian besar hidupnya untuk kemajuan olahraga di Tanah Air, sejak menjadi Sekjen KONI era Surono, Sekjen PB PRSI dan terakhir Sekjen PB PBSI.

Yang paling berperanan kata Yakob, almarhum banyak menyumbangkan tenaga bagi kemajuan cabang bulutangkis di Indonesia.

Prestasi paling menonjol adalah mengantarkan tim bulutangkis meraih dua medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992.

Pimpro tim bulutangkis menuju Olimpiade saat itu adalah MF Siregar. Atas peranannya Susi Susanti dan Alan Budikusuma sukses mengawinkan medali emas bagi Merah-Putih.

Peranan tersebut katanya, tidak hilang begitu saja dalam benak masyarakat di Tanah Air.

Di masa tuanya MF Siregar rajin menuis buku untuk kemajuan olahraga Indonesia.

Hingga usia 82 tahun, MF Siregar tetap berkarya dan sampai menghembuskan napas terakhir di RS Abdi Waluyo tetap menulis buku namun belum selesai karena keburu dipanggil yang Maha Esa.

MF Siregar akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Petamburan Jakarta Pusat.

Lelaki kelahiran 11 November 1928 ini meninggalkan lima orang anak dan sembilan cucu, sementara istri pertamanya meninggal dunia tahun lalu.

Dari situlah MF Siregar mulai sering terserang penyakit seperti jantung dan beberapa penyakit lainnya. Terakhir terserang stroke hingga menghembuskan napas terakhir Minggu pukul 14.00 WIB. (*)

ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010