Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Senin petang, menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di komplek Istana Kepresidenan di Jakarta.

Kapolri berada di Istana sekitar 45 menit. Ketika meninggalkan Istana sekitar pukul 18.45 WIB Kapolri tidak memberikan penjelasan rinci kepada wartawan tentang maksud kedatangannya menghadap presiden.

"Ada perkembangan-perkembangan yang harus saya laporkan," katanya singkat.

Namun, dia menolak untuk menjelaskan ketika ditanya perkembangan apa yang dia laporkan ke Presiden Yudhoyono.

Ketika disinggung soal dinamika di internal Polri menjelang pergantian Kapolri, Bambang menegaskan tidak ada masalah di internal Polri. Dia mengatakan, dinamika itu nantinya akan dijelaskan oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto kepada masyarakat.

Terkait nama calon Kapolri yang akan menggantikannya, Bambang mengaku tidak tahu apakah Presiden sudah mengirimkan nama itu ke DPR atau belum.

"Pokoknya tunggu saja," katanya sambil bergegas.

Pada hari yang sama, Kapolri sebenarnya sudah berada di Istana untuk mengikuti Sidang Kabinet Paripurna. Namun, dia mendadak meninggalkan ruang rapat.

"Ada yang penting...ke Mabes," kata Kapolri sambil bergegas saat keluar dari ruang sidang kabinet di lantai dua kantor presiden.

Kapolri meninggalkan ruang itu sebelum rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dimulai.

Selama menunggu rapat dimulai, Kapolri nampak keluar masuk ruang rapat didampingi beberapa ajudan yang membawa sejumlah dokumen. Selama bergegas meninggalkan ruang rapat, Kapolri tidak bersedia memberikan jawaban utuh kepada para wartawan.

"Nanti..nanti saja," katanya.

Di sela riuhnya pertanyaan para wartawan tentang alasan Kapolri meninggalkan ruang rapat kabinet, seorang ajudannya memberitahu bahwa waktu yang dimiliki Kapolri sangat mendesak.

"Pak cepet pak...waktunya mendesak," kata ajudan tersebut.

Sementara itu Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan, wacana dan situasi terkait calon Kapolri masih terus berkembang.

"Situasi terus berkembang, belum selesai prosesnya, masih mungkin ada perkembangan-perkembangan," kata Sudi ketika ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Sudi tidak menjelaskan apa yang dia maksud dengan perkembangan situasi terkait bursa calon Kapolri. Dia tidak bersedia menjelaskan ketika ditanya apakah perkembangan yang dimaksud adalah penambahan nama calon Kapolri selain yang sudah beredar selama ini.

Selama ini nama Komjen Pol Imam Soedjarwo dan Komjen Pol Nanan Soekarna disebut sebagai calon Kapolri, menggantikan Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang segera pensiun.

Namun, akhir-akhir ini, Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi juga disebut akan menjadi calon Kapolri yang akan diajukan oleh pemerintah ke DPR.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo akan berpangkat Komisaris Jenderal Polisi setelah diangkat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Pol Sutarman akan dialihtugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Polisi Timur Pradopo.

(F008*G003/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010