Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat diharapkan tidak memancing kandidat calon walikota Manado untuk berkampanye, menjelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Manado pada 21 Oktober mendatang.

"Jika kandidat nekat menggelar kampanye terbuka dan terlibat money politics (politik uang-Red), maka pilkada ulang terancam digugurkan oleh KPUD Manado," kata .
calon Walikota Manado Jackson Kumaat dan Helmy Bachdar (HBO) kepada pers di Manado, Senin (4/10), menanggapi persiapan tim suksesnya menjelang PSU Pilkada.

"Kami akan menghormati mekanisme yang telah ditetapkan, yakni tidak menggelar kampanye hingga pencoblosan,” ujar Jacko, sapaan akrab Kumaat. Sebelumnya diberitakan, pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah Kota Manado, Sulawesi Utara, harus diulang karena terbukti adanya pelanggaran berat. Mahkamah Konstitusi menilai ada pelanggaran yang bersifat masif, sistematis dan terstruktur.

Lebih lanjut Jackson mengatakan, jajaran anggota KPU kota Manado yang baru terpilih, harus bersikap independen dalam melaksanakan tugasnya, dengan tidak memihak pada salah satu kontestan Pilkada.

Ia juga berharap pada Panwas Pilkada Manado, agar segera memberi sanksi tegas kepada kandidat manapun, yang kedapatan melakukan politik uang.

Lebih lanjut Jacko mengatakan, pihaknya berharap publik tidak merayu kandidat untuk berkampanye, karena hal itu melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan.

Kehadiran kandidat di pertemuan kelompok-kelompok masyarakat, kata Jacko, bisa diartikan negatif oleh KPU.

"Tim Kampanye Jacko-HBO selalu ditawari untuk menggelar kampanye. Kami minta maaf, harus menolaknya. Karena itu akan melanggar aturan PSU," kata dia.

Jacko menegaskan, masyarakat jangan mengharapkan pemberian uang atau sembako dari kandidat, karena adanya aturan ketat pada PSU Pilkada Manado.

Pihaknya juga telah memerintahkan tim kampanye Jacko-HBO di 87 kelurahan ke kota Manado, untuk tidak melakukan kegiatan yang mengarah aksi-kampanye.

"Kita harus memberikan edukasi politik kepada masyarakat, bahwa kampanye dan politik uang dilarang menjelang pencoblosan," kata dia.

Ia menjelaskan, kampanye yang dilakukan dengan cara-cara tak terpuji menggunakan uang dan barang, dikhawatirkan akan menciderai demokrasi. Apabila publik terbiasa dengan iming-iming pemberian dari kandidat, maka akan memicu kemarahan kandidat lainnya.

”Jangan sampai Pilkada Manado diulang kembali gara-gara money politics. Cukup sudah Pilkada digelar 21 Oktober nanti. Kalau Pilkada diulang lagi, itu sama saja pemborosan uang negara. Kasihan nasib rakyat melihat kecurangan berlanjut terus," demikian Jacko.(*)
(U002/R009)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010