Timika (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Mimika, Papua mengerahkan belasan kendaraan bus dan truk untuk membantu transportasi warga dari pedalaman yang hendak mengikuti perayaan misa konsekrasi Gereja Katedral Tiga Raja Timika.

Kepala Dinas Perhubungan Mimika, Suparno kepada ANTARA di Timika, Selasa mengatakan selain belasan kendaraan tersebut, kendaraan operasional dari dinas-dinas lain juga dikerahkan untuk membantu penjemputan umat yang datang dari wilayah pesisir maupun pedalaman.

"Semua kendaraan nantinya dipusatkan di Kantor Dinas Perhubungan sebagai posko angkutan," jelas Suparno.

Ia mengatakan, penjemputan umat dari wilayah pesisir maupun pedalaman sudah berlangsung sejak 30 September lalu dimana umat dari wilayah pesisir dijemput di sekitar Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur dan umat dari pedalaman dijemput di Bandara Mozes Kilangin Timika.

"Bagi umat yang datang menggunakan perahu motor mereka mengambil kupon BBM (bahan bakar minyak) yang telah disediakan panitia di salah satu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum). Sedangkan umat yang datang menggunakan transportasi udara kita memonitoring perjalanan mereka sampai tiba di Timika untuk dijemput di bandara," katanya.

Suparno mengatakan, jajarannya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mempersiapkan acara perarakan dua patung Mbitoro yang dibawa warga suku Kamoro dari wilayah barat dan timur Mimika pada Rabu (6/10).

Kedua patung itu akan diarak dari Jalan Cenderawasih Timika Jaya-SP2, tepat di depan kompleks Keuskupan Timika dan dari Lapangan Jayanti Sempan lalu mengitari Kota Timika sebelum dipancang di depan Gereja Katedral Tiga Raja Timika.

"Pada tanggal 6 dan 7 Oktober ada beberapa ruas jalan yang akan ditutup karena akan dilalui oleh masyarakat yang hendak melakukan perarakan patung Mbitoro. Kita akan memanfaatkan akses Jalan Baru hingga Kantor KPKN (Kantor Perbendaharaan Kas Negara) untuk kendaraan dari arah Timika menuju Kuala Kencana dan sebaliknya," jelas Suparno.

Ketua Panitia Konsekrasi Gereja Katedral Timika, Andreas Hindom mengatakan meminta pengertian dari seluruh warga Kota Timika lantara pada Rabu (6/10) umat Katolik setempat akan melakukan prosesi perarakan patung Mbitoro mengelilingi kota itu.

"Kami minta pengertian baik seluruh masyarakat Timika, jangan berpikir ini pesta kekerasan, tapi ini semata-mata pesta damai. Kalaupun ada umat yang membawa alat-alat tajam seperti busur dan anak panah itu tidak apa-apa karena sudah menjadi tradisi masyarakat Papua," jelas Hindom.

Sehubungan dengan perayaan tersebut, ia meminta aparat keamananan agar melarang dan menertibkan penjualan minuman keras beralkohol di Kota Timika.

"Kami sudah menyampaikan permintaan lisan ke Pak Kapolres agar sedapat mungkin toko-toko yang menjual minuman beralkohol ditutup untuk sementara sehingga tidak ada orang mabuk saat perarakan patung Mbitoro hingga peresmian Gereja Katedral Timika," pintanya.


Apel pengamanan

Pada Senin (4/10) petang, ratusan aparat keamanan dari Polres Mimika dan Detasemen B Brimob Polda Papua menggelar apel pengamanan dan tindakan penyelamatan di halaman Gereja Katedral Timika.

Apel pengamanan tersebut dipimpin Kabag Operasi Polres Mimika, Kompol Mada Laksanta.

Menurut Mada, personel yang dilibatkan dalam pengamanan acara peresmian Gereja Katedral Timika sekitar 400-500 orang terdiri dari Polres Mimika sebanyak 258 orang, ditambah Brimob Detasemen B Polda Papua, jajaran TNI dari unsur Kodim 1710 Mimika, Lanal Timika dan Lanud Timika.

Selain itu juga dilibatkan pengamanan dari Satpol PP Mimika, Dinas Perhubungan dan lainnya.

Saat apel pengamanan tersebut, polisi juga mengerahkan tiga unit kendaraan berat water canon, barakuda dan mobil jihandak dari tim gegana Brimob.  (E015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010