Jakarta (ANTARA News) – Empat mahasiswa pecinta lingkungan terbaik dari berbagai universitas di Indonesia terpilih untuk mengikuti kunjungan studi ke Jerman. Penghargaan itu diserahkan dalam acara anugerah Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) 2010 di Jakarta, Rabu malam.

Keterangan tertulis Humas PT Bayer Indonesia di Jakarta, Kamis, menyebutkan keempat pemenang BYEE 2010 tersebut adalah Dian Prayogi Susanto, mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari ITB Bandung; Asmak Afriliyana, mahasiswi jurusan Teknologi Hasil Pertanian dari Universitas Jember; Annisa Hasanah, mahasiswi jurusan Arsitektur Lanskap dari IPB Bogor; serta Adam Adiwinata, mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari Universitas Indonesia.

Para pemenang dipilih dari lima belas peserta yang berhasil lolos ke babak final yang telah mempresentasikan implementasi proyek lingkungan masing-masing di hadapan dewan juri.

Kelima belas finalis ini mendapatkan gelar sebagai Bayer Young Environmental Envoy (Duta Muda Lingkungan Bayer). Mereka adalah: Ainissya Fitri, Laita Nurjannah, dan Wawat Rodiahwati dari IPB Bogor; Saudia Fitri Susanti dari Universitas Jember; Burhanudinsyah dan Siti Aisyah Alting dari ITB Bandung, Lubena Hajar Velayati dan Nurhadini dari Untan Pontianak; Luh Virsa Paradissa dari Undana Denpasar;  Novi Reandy Sasmita dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh; serta  Ubed Sonai Fahruddin Arrozi dari Universitas Negeri Malang.

"Saya sangat terkesan dengan komitmen yang ditunjukkan oleh para Bayer Young Environmental Envoy ini. Kualitas proyek lingkungan yang telah mereka jalankan merefleksikan semangat kaum muda dalam berinovasi dan menciptakan perbedaan bagi kelestarian lingkungan," ujar Hans-Josef Schill, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia.

"Melalui program ini, Bayer akan terus memberikan kesempatan bagi para pecinta lingkungan untuk mengambil peran aktif dalam menjawab berbagai tantangan permasalahan lingkungan," ujarnya.

Berbagai proyek inovatif yang mereka jalankan di antaranya adalah menciptakan lemari pendingin yang menggunakan termoelektrik sebagai pengganti teknologi konvensional, merancang prototipe kincir yang menjadi sumber alternatif energi untuk penerangan saat nelayan melaut, pembuatan bioplastik berbahan baku singkong, hingga pembuatan blok kompos menggunakan ampas kopi untuk menggantikan fungsi polybag.

Tahun 2010, untuk pertama kalinya masing-masing negara peserta program BYEE juga menominasikan duta muda terbaiknya untuk mengikuti kompetisi proyek lingkungan terbaik di tingkat global. Bayer akan memberikan dukungan pendanaan untuk 3 proyek yang nantinya terpilih, sehingga para pemenang memiliki kesempatan untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan aktivitas pelestarian lingkungan yang telah mereka jalankan.

Pada kompetisi global proyek BYEE terbaik 2010, Indonesia akan diwakili oleh Dian Prayogi Susanto dengan proyeknya yang berjudul "Smart Exhaust Technology". Teknologi yang berbentuk tabung berisi karbon aktif dan katalis ini ia buat untuk mengurangi kadar gas polutan dari knalpot kendaraan bermotor.

Selama implementasi proyeknya, Dian juga mengadakan program pemasangan Smart Exhaust kepada beberapa pengendara motor, mobil pribadi, dan angkutan umum, serta memberikan pelatihan pembuatan Smart Exhaust secara gratis kepada berbagai komunitas di Bandung.

Program BYEE yang telah memasuki tahun ke-8 di Indonesia ini pertama diluncurkan di Asia pada tahun 1988 dan merupakan salah satu elemen utama dalam program-program edukasi lingkungan bagi kaum muda yang diselenggarakan oleh Bayer dan the United Nations Environment Programme.

Program ini terutama ditujukan bagi negara-negara ekonomi baru. Berawal dari Thailand, kemudian dikembangkan di Brasil, Chili, Cina, Colombia, Ekuador, India, Indonesia, Kenya, Malaysia, Peru, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Venezuela, dan Vietnam. Argentina kemudian bergabung untuk pertama kalinya pada tahun 2010.

Kunjungan studi ke Jerman yang diberikan oleh Bayer menawarkan kesempatan bagi para duta muda untuk bertatap muda dan berdiskusi mengenai praktik-praktik perlindungan lingkungan, mengunjungi berbagai fasilitas lingkungan, serta mempelajari upaya-upaya perlindungan iklim di Bayer Leverkusen.(*)
(ANT/R009)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010