Bogor (ANTARA News) - Terorisme dan cara-cara penggunaan kekerasan dalam mencapai sebuah tujuan, bertentangan dengan ajaran Islam, kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Asriyah Nurul Iman Bogor, Habib Saqqaf bin Mahdi, Jumat di Bogor.

"Terorisme dan penggunaan cara-cara kekerasan dalam perjuangan, tidak sesuai dengan ajaran Islam," papar Habib Saqqaf bin Mahdi.

Habib Saqqaf bin Mahdi merupakan pimpinan Pesantren Al-Asriyah Nurul Iman, yang terletak di Desa Warujaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pesantren Al-Asriyah Nurul Iman berdiri di atas areal seluas 180 hektar, yang dihuni 18.000 santri berasal dari berbagai penjuru Nusantara.

Menurut Habib Saqqaf bin Mahdi, apa yang dilakukan para teroris dalam mewujudkn misi yang mereka yakini sebagai misi dakwah atau misi jihad, tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Islam ada;ah agama yang mengajarkan keramahan dan lemah lembut. Islam hadir membawa rahmat tidak hanya bagi umatnya atau umat manusia, namun bagi alam semesta," ujar Habib Saqqaf.

Dikatakannya, seseorang yang memahami ajaran Islam dengan baik dan menginternalisasi semangat luhur yang terkandung di dalamnya, ia tidak akan pernah terjebak melakukan tindak terorisme dan berbagai bentuk kekerasan lainnya.

"Orang yang mengerti Islam tidak mungkin melakukan terorisme dan tindak kekerasan apapun," ungkap Habib Saqqaf.

Habib Saqqaf mengungkapkan, dirinya merasa keberatan atas upaya mengait-ngaitkan terorisme dengan Islam.

"Terorisme bukan Islam, karena ajaran Islam tidak mengenal terorisme. Islam agama yang mengajarkan kedamaian, kerukunan dan bahkan pluralisme sosial," tegas Habib Saqqaf.

Oleh karena itu, Habin Saqqaf bin Mahdi mengaku geram dengan aksi terorisme yang kerap melanda Indonesia, bahkan belakangan muncul modus baru dengan perampokan terhadap aset bank.

Aksi tersebut dinilainya sangat bertentangan dengan ajaran Islam serta merugikan bangsa dan negara. Karna itu aparat negara perlu bertindak tegas demi mewujudkan ketertiban hukum dan keadilan.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010