Bantaeng, Sulsel  (ANTARA News) - Global International, perusahaan yang menjadi mitra Pemda Kabupaten Bantaeng menguasai 60 persen pasar talas internasional, khususnya di Jepang.

Penguasaan pasar tersebut merupakan peluang besar terhadap pengembangan talas di Bantaeng, khususnya jenis safira. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan itu ketika menerima kunjungan perkenalan Pemimpin Cabang BRI Bantaeng, Widayat di Bantaeng, Jumat.

Widayat yang sebelumnya menjabat Pimcab BRI Tidore, Maluku Utara (Malut) menggantikan Rudy Andimono yang mendapat tugas baru sebalai Pimcab BRI Bondowoso, Jawa Timur.

Menurut Bupati, komoditi talas sangat menjanjikan, selain mudah tumbuh, biaya perawatannya juga lebih murah dibandingkan komoditi lainnya. Untuk mendorong masyarakat Bantaeng mengembangkan jenis tanaman yang mengandung kolagen tinggi itu, industri Global Seafood International Indonesia membantu penyediaan bibit.

Perusahaan tersebut juga menjamin pasarnya dengan membeli kembali hasil talas dari masyarakat dengan harga yang layak. Dari komoditi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar talas dunia (Jepang).

Negeri Matahari Terbit itu merupakan konsumen talas terbesar dunia yang selama ini dipenuhi dari China. Talas, kata Bupati, mengandung zat yang dapat mencegah kanker dan diabetes.

Selain pengembangan talas, Pemda Bantaeng juga mengembangkan apel dan strowberi di Kecamatan Ulu Ere. Sedang pada dataran rendah dikembangkan padi varietas unggulan.

Untuk mencegah jatuhnya harga di tingkat petani, Pemda sudah membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Lembaga di tingkat desa ini diharapkan mengantisipasi produksi.

Bumdes sendiri bekerjasama resi gudang yang juga didukung BRI. Melalui resi gudang, produksi petani lebih terjamin sebab petani sudah bisa menikmati 70 persen dari BRI, sebelum produk terjual, urainya.  (ANT-102/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010