Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan meninjau penanganan bencana banjir bandang di Wasior Papua Barat, Rabu (13/10) mendatang.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin rapat kabinet terbatas bidang kesejahteraan rakyat di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

"Lusa (Rabu 13/10-red) saya akan berangkat ke sana berencana dua hari dua malam melihat langsung dan ambil keputusan apa yang akan dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah," kata Presiden.

Kepala Negara menjelaskan setibanya di Manokwari dari Jakarta, ia mengharapkan kapal perang milik TNI AL sudah siap untuk berlayar menuju Wasior sehingga perjalanan menuju Wasior tidak tergantung kondisi cuaca.

"TNI sudah kerahkan transportasi laut dan satuan zeni, tepat saya datang nanti malamnya sudah bisa berlayar dengan kapal perang demikian saya tidak tergantung cuaca," tegas Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden mengatakan selama meninjau langsung penanganan bencana di Wasior, ia juga akan melihat apakah bencana itu akibat kerusakan ekologi atau hanya karena cuaca buruk.

Sebelumnya, Mensos Salim Segaf Aljufrie sebelum mengikuti rapat kabinet mengatakan hingga Senin (11/10) jumlah bantuan yang diberikan untuk penanganan korban di Wasior mencapai Rp5 miliar yang masing-masing berasal dari Presiden Rp2 miliar, BNPB Rp1 miliar dan Kementerian Sosial Rp 2 miliar.

"Kalau dari sisi makanan, kebutuhan air minum dan kebutuhan dasar kita lihat sudah cukup ya. Kalau gudang yang kita lihat di sana 10 hari lagi cukup sampai dua minggu," paparnya.

Senin siang, Presiden menggelar rapat kabinet terbatas bidang Kesra membahas perkembangan penanganan banjir di Wasior.

Rapat dihadiri Wapres Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkes Endang Sedyaningsih, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mensos Salim Segaf Aljufrie, Menhub Freddy Numberi, Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.
(P008*D013/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010