Semarang (ANTARA News) - Marjuki Rustanto (21), salah seorang korban luka serius akibat tabrakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan Senja Utama di Petarukan, Kabupaten Pemalang, akhirnya meninggal dunia setelah dirawat selama sembilan hari di RSUP dr. Kariadi Semarang.

Almarhum meninggal dunia pada Senin (11/10) sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Sanggung Raya II RT 04 RW 06 Kelurahan Jatingaleh, Semarang, pukul 19.00 WIB untuk disemayamkan sebelum dimakamkan Selasa (12/10).

Saat tiba di rumah duka, jenazah disambut isak tangis oleh keluarga yang merasa kehilangan, bahkan ibu dan beberapa kerabat almarhum terlihat pingsan karena tidak kuat menahan kesedihan.

Salah seorang kerabat almarhum, Cecilia (30), mengatakan, akibat tabrakan KA tersebut almarhum mengalami patah tulang tangan dan kaki serta luka di bagian dada.

"Almarhum yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara sempat dirawat di Ruang Merak RSUP dr Kariadi sebelum dipindahkan ke Ruang Hard Care Unit (HCU) pada Sabtu (9/10)," katanya.

Dokter yang menangani almarhum selama di rumah sakit, kata dia, sempat mengatakan kepada keluarga bahwa kondisi yang bersangkutan semakin memburuk dan harus dipindah ke HCU, namun hal itu tidak menjamin kesembuhannya.

Ia mengatakan, beberapa hari sebelum tabrakan itu, almarhum yang baru lulus Akademi Keperawatan pada 29 September 2010 pergi ke Ibu Kota Jakarta karena mendapat pekerjaan sebagai tenaga medis di sebuah pertambangan di Batam.

"Almarhum pulang ke Semarang setelah memenuhi panggilan seleksi pekerjaan di Jakarta," ujar Cecilia.

Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya pada Selasa (12/10) pukul 13.00 WIB.

Sejumlah pejabat dari PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang terlihat melayat di rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga almarhum.

Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek menabrak Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama berhenti untuk memberikan kesempatan bagi Argo Bromo Anggrek melaju lebih dulu.

Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 35 orang tewas serta sedikitnya puluhan orang luka-luka. (*)

KR-WSN/M029

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010