Surabaya (ANTARA News) - Film "Bendera Sobek" yang digarap rumah produksi PT Rajawali Megah Vision bekerja sama dengan Telkom Flexi, akan memanfaatkan talenta-talenta lokal sebagai pemerannya.

Direktur PT Rajawali Megah Vision (RMV) Puji Adi Andaya di Surabaya, Rabu, menjelaskan pihaknya akan menjaring calon pemeran film dokumenter tersebut, melalui audisi yang digelar di 31 kabupaten/kota di Jatim.

"Lokasi produksi film dilakukan di Jatim, khususnya Surabaya sehingga sebagian besar pemeran yang terlibat berasal dari talenta-talenta lokal Jatim," katanya usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Telkom Flexi untuk pembuatan film tersebut.

Untuk menjaring para calon pemeran, RMV dengan Telkom Flexi area Jatim, Bali dan Nusa Tenggara akan menggelar program "Kejar Bintang film Bendera Sobek".

Adi Andaya berharap program ini akan mampu memberikan semangat kepada rekan sineas dari daerah, untuk bisa berkarya lebih baik dan menjadi bintang di industri perfilman nasional, tanpa harus tergantung dari pusat (Jakarta).

"Dengan adanya program ini, maka sentralisasi akan terpecah dan semakin membuat kesempatan daerah lebih berkembang dan menjadi bintang," tambahnya.

Sutradara film "Bendera Sobek", Dwi Ilalang, mengatakan dalam pembuatan film dokumenter dan kolosal ini, diperlukan pemeran dengan usia mulai lima tahun hingga 50 tahun.

"Produksi film ini diperkirakan sekitar tiga bulan dan dijadwalkan pemutaran perdananya dilakukan saat hari jadi Kota Surabaya pada 31 Mei," katanya.

Film berbiaya produksi sekitar Rp8 miliar ini, lanjut Dwi, berkisah tentang seorang kakek yang mendapat tugas memasang bendera Merah Putih di Hotel Oranje (sekarang menjadi Hotel Majapahit) Surabaya, saat pertempuran 10 Nopember 1945.

Namun, bendera itu tidak pernah terpasang dan justru bendera Merah Putih Biru milik penjajah Belanda yang berkibar di atas hotel, kemudian disobek birunya oleh pejuang Surabaya hingga tersisa Merah Putih.

Seorang mahasiswa yang sedang menelusuri jejak sejarah itu, kemudian bertemu dengan salah satu cucu kakek tersebut.

Dikisahkan bahwa cucu yang menderita kelainan semacam autis itu, ingin mewujudkan tugas kakeknya untuk memasang bendera Merah Putih di atas Hotel Majapahit, tapi ia justru dianggap ingin bunuh diri.

"Selain Hotel Majapahit yang sangat bersejarah itu, kami juga akan melakukan pemgambilan gambar di lokasi lain di Surabaya, seperti Jembatan Merah, Tugu Pahlawan dan Jembatan Suramadu," tambah Dwi Ilalang.

General Manager Commerce Telkom Flexi area Jatim, Bali dan Nusra, Suparwiyanto, memperkirakan jumlah peserta audisi film "Bendera Sobek" mencapai satu juta orang.

"Peserta audisi tersebut juga menjadi pelanggan baru Flexi di area Jatim. Mereka akan mendapatkan jaminan asuransi selama proses produksi berlangsung," katanya.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010