Jeddah (ANTARA News) - Kumis, sisiran rambut, postur dan tinggi badan -- dari pandangan sepintas -- dr. H. Chairul Nasution mirip dengan penampilan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malarangeng, yang banyak menebar senyum ke hadapan publik.

Hal yang membedakan, Chairul berkacamata minus. Andi Malarangeng tak berkacamata dan selalu mengenakan pakaian dengan warna berbeda dan rapi berganti-ganti. Sedangkan Chairul, karena terikat dengan profesi, sehari-hari sering mengenakan pakaian putih sebagai seorang dokter spesialis penyakit dalam.

Pemilik nama Chairul Nasution tak merasa dirinya belakangan ini menjadi pusat perhatian publik, sekurangnya di kalangan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Jeddah.

Direktur Rumah Sakit Pusat Fatmawati Jakarta itu ketika ditemui Antara mengaku tak asing dengan lingkungan pekerjaan di tanah Suci, Arab Saudi. Chairul pun sangat menikmati tugas profesinya sebagai Wakil Ketua PPIH Arab Saudi bidang kesehatan. Meski kadang menjadi pusat perhatian karena penampilannya "mirip" dengan Menteri Olahraga, hal itu tak membuat dirinya "ge er" (gerogi, red).

Pengalaman Chairul sebagai dokter di lingkungan perhajian bukan hal baru. Pada 1995, ia menjadi dokter Kelompok Terbang (Kloter) 9 DKI Jakarta. Pada 2001, menjadi kepala seksi Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Jeddah. Pada 2004 dan 2005, ia berturut-turut dipercaya sebagai Wakil Kepala Daerah Kerja (Wakadaker) bidang kesehatan di Jeddah dan Madinah. Dan, terakhir pada 2010 menjadi koordinator kesehatan Arab Saudi.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1982 ini menyelesaikan spesialis penyakit dalam di universitas yang sama pada 1991. Ayah tiga anak ini punya kegemaran berpatualang. Dan, karena itu pula usai menyelesaikan dokter umum minta kepada Kementerian Kesehatan untuk ditugaskan sebagai tenaga kerja tidak tetap (PTT) di daerah terpencil, Pulau Nias.

Pria kelahiran Jakarta 22 Februari 1957 meski sudah punya pengalaman segudang, tapi tak pernah jemu untuk belajar. Atas dorongan istrinya, Rosniawati (kini menjadi notaris) dan tiga anaknya: Irza, Irvan dan Anggita Nasution, Chairul masih mampu menyelesaikan Strata II manajemen rumah sakit di Univeristas Gajah Mada, Yogyakarta.

Tentang tugasnya sebagai dokter di Arab Saudi selama musim haji 1431H/2010 M ini, Chairul mengaku kerap mendapat pertanyaan dari para stafnya di RS Fatmawati bahwa ia telah menghamburkan waktu berharga.

Semua itu ia jawab, bahwa apa pun yang dikerjakan harus memberi manfaat kepada banyak orang. Semua pekerjaan harus dilandasi niat ikhlas. Ucapan itu jangan hanya dijadikan sebagai "kata mutiara" atau retorika dan penyedap pidato, namun harus dijalankan penuh tanggung jawab.

"Apa lagi, sekarang ini kita menjadi pelayan tamu Allah," kata Chairul sambil melempar senyum dan mendekatkan wajahnya kepada pewawancara.

Kalau sudah begitu, wajah dr. H. Chairul Nasution benar-benar mirip Andi Malarangeng.
(ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010