Manokwari (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan bahwa pemerintah akan membangun tempat tinggal sementara bagi para pengungsi dan korban banjir bandang di Wasior, Papua Barat, yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Pemerintah menetapkan akan membangun hunian sementara itu," kata Presiden  dalam keterangan pers di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Jumat.

Presiden berada di bandara tersebut untuk bertolak kembali ke Jakarta, setelah meninjau korban dan lokasi banjir bandang di Manokwari dan Wasior selama dua hari.

Kepala Negara menegaskan, hunian sementara itu akan lebih baik dari lokasi pengungsian yang sekaran ditempati oleh para pengungsi.

Pembangunan tempat tinggal sementara itu akan melibatkan unsur Polri dan TNI, dan warga setempat.

"Sehingga ada penghasilan secukupnya bagi masyarakat setempat," kata presiden.

Presiden mengatakan, tempat tinggal sementara itu harus memenuhi standar minimal. Hunian itu harus memiliki sanitasi yang baik dan mendapatkan air bersih yang cukup.

Pemerintah akan membangun tempat tinggal sementara itu selama status tanggap darurat diberlakukan di Wasior dan lokasi di sekitarnya yang diterpa bencana banjir bandang. Masa tanggap darurat itu akan berakhir pada 31 Oktober 2010.

Dengan demikian, masyarakat bisa menempati hunian sementara itu, sambil menunggu pembangunan kembali Wasior selesai dilakukan.

Presiden juga telah menyampaikan rencana pembangunan hunian sementara itu ketika berdialog dengan para pengungsi korban banjir bandang di Wasior yang kini mengungsi di Manokwari, Papua Barat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menampung sedikitnya 4.771 pengungsi korban banjir bandang Wasior di Manokwari, Papua Barat. Ribuan pengungsi itu tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Manokwari.

Jumlah pengungsi terbanyak ada di komplek Balai Latihan Kerja Manokwari, yaitu sebanyak 1.245 orang. Kemudian di Lapangan Kodim Manokwari sebanyak 972 orang.

Berdasar pantauan ANTARA, ratusan pengungsi di Lapangan Kodim Manokwari ditampung di sejumlah tenda berukuran besar. Para pengungsi itu berkumpul dalam kelompok-kelompok tertentu.

Selain tenda pengungsi juga ada sejumlah tenda sejumlah instansi pemberi bantuan, misalnya beberapa BUMN dan perusahaan swasta.

Sementara itu, BNPB mencatat 2.554 orang pengungsi melakukan pengungsian mandiri, atau kembali ke keluarga masing-masing di kawasan Manokwari.

Selain di Manokwari, BNPB juga mendata 2.652 pengungsi masih bertahan di Wasior, tempat bencana banjir bandang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka tersebar di enam lokasi penampungan pengungsi.

BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di Nabire.
(F008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010