Beijing (ANTARA News) - Partai Komunis China memulai pertemuan tahunannya untuk mendiskusikan rencana nasional lima tahun ke depan di tengah spekulasi reformasi politik yang dapat menjadi agenda pertemuan tertutup tersebut.

Sidang pleno dengan sekitar 300 anggota Komite Sentral di Beijing akan berlangsung hingga Senin, seperti biasa diselimuti rahasia besar tanpa ada pengumuman tentang rincian sidang hingga pleno berakhir.

Kantor berita Xinhua mengatakan, pertemuan yang diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden Hu Jintao, Perdana Menteri Wen Jiabao, dan pemimpin tinggi lainnya, terbuka "untuk mendiskusikan rencana nasional lima tahun mendatang" dari 2011-2015.

Namun, spekulasi telah beredar kalau reformasi politik juga akan menjadi topik hangat setelah Wen --yang dikenal lebih liberal-- baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa tentang reformasi politik.

Debat mengenai reformasi sepertinya akan berlangsung intensif setelah aktivis yang sedang di penjara Liu Xiaobo minggu lalu memenangkan Nobel Perdamaian yang pertama untuk China, membuat marah China.

Analis mengatakan perdebatan itu bukan berarti para pemimpin akan memperdebatkan sesuatu yang mirip dengan demokrasi Barat, namun hal itu menunjukkan ketidakpuasan yang dirasakan karena kurangnya demokrasi di dalam partai yang makin terlihat didominasi oleh Hu.

"Pernyataan terakhir oleh Wen Jiabao menunjukkan pandangan dari satu faksi dalam partai yang berharap untuk bergerak cepat dalam hal itu (reformasi), namun faksi ini tidak akan dapat menguasai pembicaraan," kata Willy Lam, analis politik di Chinese University of Hong Kong.

Wen mengatakan bulan ini dalam wawancara dengan CNN --dilarang disiarkan di China-- bahwa permintaan atas "demokrasi dan kebebasan menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan." Ia membuat pernyataan serupa dalam pidato Agustus lalu.

Satu kelompok yang terdiri dari mantan pejabat tinggi komunis dan pemimpin media menambahkan permintaan itu dengan surat tertulis yang terus terang meminta pemerintah memberikan kebebasan berekspresi.

Surat yang disiarkan ke internet minggu lalu, memperingatkan tentang "kematian alamiah" partai bila tidak melakukan reformasi.

Rencana lima tahun diperkirakan berisi beberapa kejutan yang mendukung dorongan yang saat ini terjadi agar leih bergantung pada pasar domestik dan mengurangi pasar ekspor dan memperluas jaring pengaman sosial untuk mencegah instabilitas di kelompok warga miskin.

Analis juga akan mengamati tanda mengenai Wakil Presiden Xi Jinping dan Wakil PM Li Keqiang --berturut-turut diperkirakan sebagai calon pengganti Hu dan Wen-- yang bergerak mendekati pucuk kekuasaan.
(DLN/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010