Pontianak (ANTARA News) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa mengatakan harga telur turun drastis dikarenakan melemahnya daya beli masyarakat.

"Apalagi produksi telur sekarang mengalami peningkatan menjadi 90 ton per harinya, tetapi daya beli masyarakat turun," kata Manaf di Pontianak, Minggu.

Akibat penurunan itu, kata Manaf, peternak mengalami kerugian ratusan juta rupiah dalam satu harinya.

Konsumsi telur di Kalbar sendiri sebelumnya mencapai 80 ton per harinya. Dalam satu tahunnya mencapai 29.000 ton dan 80 persen diantaranya digunakan masyarakat untuk konsumsi.

Menurut Manaf, jika melihat dari segi konsumsinya, hasilnya memang cukup menggembirakan. Namun begitu, untuk konsumsi protein kedepannya tetap harus ditingkatkan.

Manaf menilai telur memiliki kelebihan, pertama distribusi yang dapat merata hingga ke pelosok desa. "Kedua, kandungan protein dalam telur yang cukup tinggi dapat membantu masalah ketersediaan gizi dan kecukupan gizi yang ada di masyarakat," jelas Manaf.

Sementara itu, Rizka (27), warga Jalan Komyos Sudarso Pontianak Barat mengaku terkejut dengan turunnya harga telur yang mencapai Rp500 per butirnya.

"Telur itu turunnya jauh sekali, padahal dua minggu lalu masih Rp950 per butirnya. Sekarang mencapai Rp500. Beruntung sekali, saya pun beli banyak," ungkap Rizka.

Menurut Rizka, harga tersebut justru menguntungkan bagi pedagang. "Saya saja langsung berniat untuk membeli banyak. Tentunya yang lain juga," kata Rizka.

Rizka mengatakan, penurunan harga telur tersebut tentu tidak akan berlangsung lama. "Telur turun itu tidak lama, nanti akan segera naik lagi. Dan itu saya yakin," ungkap Rizka.

Berdasarkan riset, telur bermanfaat sebagai makanan yang aman untuk dikonsumsi. Telur adalah sumber protein terbaik dan termurah untuk anak-anak hingga orang tua dan sarapan telur bisa melangsingkan.

Selain itu, putih telur bisa meringankan demam berdarah dan telur kaya dengan kandungan protein, energi, folat, albumin, kolin, lecthin, iron, riboflavin, niacin, magnesium, potassium, natrium, lipid, vitamin A, lutein, dan zeaxanthin. (ANT-089/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010