Quetta, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Kelompok orang bersenjata hari Senin melancarkan serangan baru terhadap truk BBM NATO di Pakistan baratdaya, dengan membakar sejumlah kendaraan yang mengangkut minyak untuk keperluan perang di Afghanistan, kata beberapa pejabat.

Tiga truk diserang di Baluchistan, provinsi yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan dan dilanda kekerasan Taliban dan gerilyawan lain.

Serangan itu terjadi sepekan setelah Pakistan membuka lagi penyeberangan perbatasan darat utama yang digunakan oleh konvoi perbekalan NATO, setelah penutupan 11 hari yang diberlakukan akibat serangan lintas-batas helikopter NATO yang menewaskan dua prajurit Pakistan.

"Empat orang bersenjata yang naik dua sepeda-motor melepaskan tembakan ke arah dua truk minyak NATO di daerah Mangochar ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju Afghanistan," kata polisi setempat Muhammad Ismail kepada AFP.

Satu truk rusak dan satunya lagi hancur, katanya.

Sebuah truk ketiga NATO ditembaki dan dibakar oleh orang-orang bersenjata di daerah Akhtarabad, kata polisi lokal Shah Nawaz.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun Taliban melancarkan serangkaian serangan semacam itu bulan ini, untuk membalas serangan pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di kawasan pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September, bulan paling mematikan dalam serangan semacam itu.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Sekitar 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010