Makassar (ANTARA News) - PSM Makassar akan memanfaatkan waktu tersisa untuk mengevaluasi kinerja pemain belakang yang kurang maksimal pada laga menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (17/10).

Asisten Pelatih PSM, Liestiadi di Makassar, mengatakan, kekalahan timya atas tim Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC, tak terlepas dari kelengahan para pemain.

"Persoalan inilah yang akan dievaluasi sebelum bertemu tuan rumah Persib di Stadion Siliwangi Bandung, 23 Oktober mendatang. Kita akan lakukan evaluasi untuk setiap posisi, khususnya lini belakang yang memang terlihat kurang maksimal. Mudah-mudahan waktu yang tersisa bisa membuat koordinasi antarlini bisa lebih terjalin," katanya.

Menurut asisten pelatih asal Medan itu, buruknya kerja sama antarlini tim Pasukan Ramang pada laga lalu, karena baru beradaptasi. Namun, seiring berjalannya waktu diharapkan bisa lebih baik.

Mengenai penampilan mantan pemain Persebaya Surabaya, Supriono yang begitu gampang ditembus pemain depan Sriwijaya, Liestiadi mengaku jika hal itu terkait kondisi Supriono yang memang belum fit 100 persen.

Mantan pemain Persik Kediri ini sempat mengalami cedera yang cukup lama. Ia sempat tidak akan dibawa ke Palembang oleh Pelatih PSM, Robert Rene Alberts.

Selain itu, Liestiadi juga tidak berani menyalahkan kinerja Supriono seorang diri. Sebab pertahan PSM diisi beberapa pemain di antaranya Fadly Hariri, Fandi Edy serta stopper asal Australia , Goran Subara.

"Mudah-mudahan ia (Supriono) sudah bisa lebih segar ketika menghadapi Persib nanti. Kita percaya pemain ini memiliki kualitas yang baik di posisinya," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Asisten Manajer Teknik PSM, Abdi Tunggal yang mengaku kekalahan timnya bukan karena persoalan satu orang melainkan seluruh tim.

"Kita akan matangkan koordinasi antarlini yang memang belum berjalan sesuai harapan. Mudah-mudahan waktu yang tersisa bisa kita manfaatkan untuk membuat semua pemain lebih saling memahami," tuturnya.(*)

(ANT-102/B/R014/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010