Mamuju (ANTARA News)  - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Sulawesi Barat meminta kepada segenap pengusaha TV kabel di wilayah itu agar menghindari tayangan program stasiun televisi yang bertentangan dengan karakter Bangsa Indonesia.

"Ratusan Pengusaha TV Kabel di lima Kabupaten di Sulbar hendaknya menayangkan acara sesuai karakter moral dan kebangsaan kita, yakni dengan memilah acara stasiun televisi yang akan disiarkan," kata Ketua KPID Sulbar, Adi Arwan Alimin di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, pengusaha TV kabel yang menyuplai siaran dari berbagai stasiun televisi yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri ke rumah penduduk, hendaknya menggunakan standar moral dan etika penyiaran yang sesuai karakter bangsa kita.

"Pembatasan siaran ini dimaksudkan bukan untuk membelenggu kreatifitas dari program yang menawarkan sejuta kreativitas dari stasiun televisi," ujarnya.

Namun lembaga penyiaran lebih memperhatikan ranah publik yang selama ini menjadi tempat untuk mengeruk untung dari siaran televisi dan menjadi sumber ekploitasi psikologis dari tayangan yang disiarkan.

Ia mengatakan, program dari stasiun televisi harus dihitung akibatnya yang akan diterima pemirsa di rumah jangan sampai merusak dan menjauhkan dari nilai dan karakter bangsa kita.

Menurutnya, siaran televisi yang terus saja menyerbu ruang-ruang privat dengan isi siaran yang nyaris seragam berisi kekerasan, dendam dan air mata, atau pun perdebatan tanpa ujung, juga liputan huru-hara, maupun berbau pornografi tanpa sadar, membuat pemirsa televisi pada sudut yang sangat dirugikan.

"Informasi dan hiburan memang sangat penting, sebab itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari segala kebijakan, gaya hidup, dan pengambilan keputusan setiap hari.

"Ketika wajah televisi sudah menghilangkan nasab kekeluargaan serta menggerogoti setiap sendi dan nilai bangsa kita maka itu harus ditolak," katanya.

Menurut dia, KPID Sulbar yang memanggul amanah undang undang (UU) Penyiaran untuk pengelolaan isi siaran yang sehat, disamping tugas pengawasan kelembagaan, berusaha terus bekerja untuk menghentikan materi tidak sehat yang vulgar atau berbau pornografi yang merusak karakter kebangsaan kita itu dari siaran televisi daerah ini.

"Film-film produksi HBO, Cinemax, dan semacamnya mulai berusaha untuk dihentikan di Sulbar karena berbahaya dan merusak sendi dan moral bangsa," katanya.

Ia mengatakan, tidak mudah mengajak para pengelola tv kabel lokal untuk berhenti menyiarkan siaran yang secara bebas dan bisa dikonsumsi anak-anak atau mereka yang belum dewasa karena pengusaha TV Kabel juga beralasan kalau program yang ditayangkan berdasarkan permintaan pelanggan.

"Meski begitu sebagian pengusaha TV Kabel sudah ada yang sadar bahwa tayangan televisi yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita itu merusak dan mulai menghentikan siarannya," katanya. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010