Jakarta (ANTARA News) - PT Nissan Motor Indonesia (NMI), agen tunggal pemegang merek (ATPM) Nissan, mulai memasarkan MPV premium, All New Elgrand, pada kuartal pertama 2011. Indonesia adalah negara kedua setelah Jepang yang berhak memasarkan Elgrand secara resmi.

"Peluncuran Elgrand merupakan salah satu taktik kami untuk mencapai target pangsa pasar 10 persen pada 2013 dengan volume penjualan 90 ribu unit," ujar Presiden Direktur NMI, Takayuki Kimura, di Jakarta, Rabu.

Takayuki menjelaskan, Elgrand saat ini hanya dipasarkan oleh kalangan importir umum (IU) untuk tipe 2,5 liter. Sedangkan NMI menjual tipe Elgrand Highway Star Premium tujuh penumpang dengan kapasitas mesin 3,5 liter.

Kimura menegaskan, Elgrand diimpor langsung dalam bentuk utuh dari Jepang dengan memanfaatkan fasilitas Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJ-EPA). Dalam IJ-EPA, bea masuk mobil berkapasitas 3,0 liter ke atas hanya 4 persen pada 2011 dan 0 persen pada 2012.

Keringanan BM, kata dia, membuat harga Elgrand lebih kompetitif dibanding merek MPV premium lainnya. NMI, kata dia, akan memasarkan Elgrand pada harga Rp800-900 juta. Harga ini jauh di bawah Toyota Alphard 3,5 liter yang dilepas Rp1,1 miliar dan Mercedes Benz Viano 3,5 liter Rp 1,2 miliar.

"Fasilitas IJ-EPA hanya dapat dimanfaatkan oleh agen resmi pabrikan mobil. Jadi IU tidak dapat memanfaatkan fasilitas ini, sehingga harganya lebih mahal. BM untuk mobil 2,5 liter dari Jepang sekitar 40 persen," jelas dia.

Selain harus diimpor kalangan ATPM, mobil yang mendapat fasilitas EPA harus memiliki kandungan komponen Jepang 40 persen dan harus menyerahkan sertifikat asli ATPM.

Kimura optimistis Elgrand dapat berkempetisi dengan merek MPV lainnya yang telah eksis. Di Jepang, kata dia, penjualan Elgrand hingga kini telah menembus 10 ribu unit sejak dirilis pada Agustus lalu.

"Penampilan Elgrand sangat mewah, nyaman dikendari dengan interior multifungsi. Ini berbeda dengan MPV lainnya yang hanya mengandalkan fungsi," kata dia. (ANT-258/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010