Magelang (ANTARA News) - Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kesbangpol dan PB Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Much Damil Ahmadyani meminta para penambang pasir di hulu sungai sepanjang tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi untuk selalu waspada.

Hal itu terkait peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut belakangan ini.

"Sesuai rekomendasi dari Badan Geologi para penambang di hulu sungai harus waspada dan bahkan kalau bisa berhenti beraktivitas," kata dia di Magelang, Kamis.

Ia mengatakan, penambangan pasir di lerang Merapi berkaitan dengan kebutuhan ekonomi para penambang sehingga dalam status waspada Merapi mereka tetap beraktivitas. Para penambang tersebut antara lain beraktivitas di hulu Sungai Krasak, Senowo, dan Keong.

"Selama status Merapi waspada, mereka masih boleh melakukan aktivitas seperti biasa, namun harus selalu waspada," katanya.

Ia mengatakan, dalam status waspada warga lereng Merapi masih beraktivitas seperti biasa, namun kalau statusnya meningkat menjadi siaga warga di kawasan rawan bencana harus mengungsi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Magelang, Ismail mengatakan, berdasarkan data seismik atau hasil monitoring menunjukkan aktivitas vulkanik, guguran, dan gempa multiphase cenderung meningkat.

Ia mengatakan, pendakian untuk umum sudah ditutup sampai waktu belum ditentukan. Penutupan berlaku untuk semua jalur di pintu pendakian, baik di Magelang maupun di daerah lain.

"Data terakhir menunjukkan aktivitas vulkanik cukup tinggi dari minggu kemarin. Karena itu diputuskan jalur pendakian untuk ditutup sementara," katanya.

Pada hari Kamis pukul 06.00-08.30 WIB, guguran lava terjadi sebanyak enam kali sedangkan gempa vulkanik dan multiphase tidak tercatat sedangkan pada Rabu (20/10) 00.00-08.00 WIB guguran lava hanya terjadi 15 kali.

(H018/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010