Tokyo (ANTARA News/AFP) - Para pemrotes anti-China berkumpul di Jepang bagian barat Sabtu, yang terakhir dari serangkaian demonstrasi menentang klaim Beijing atas rangkaian pulau yang dipersengketakan yang telah menjadi pusat pertengkaran diplomatik.

Sekitar 300 orang berkumpul di kota Takamatsu, 600 kilometer barat Tokyo, kata organisator, berbaris melalui jalan raya pusat perbelanjaan sambil mengibarkan bendera nasional "Matahari Terbit".

"Kami perlu mengungkapkan suara akar rumput kami," kata Hisano Fujisawa, seorang ibu rumah tangga dalam protes itu, melalui telepon. "Kami khawatir bahwa China telah mencoba menyusup wilayah Jepang."

Para pemrotes membawa spanduk menuduh Perdana Menteri Naoto Kan menjalankan "diplomasi gampang diintimidasi" dan plakat yang menandaskan klaim Jepang atas kepulauan tak berpenghuni di Laut China Selatan, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.

Seorang jurubicara Departemen Kepolisian Takamatsu Utara mengatakan dirinya tidak dapat mengonfirmasikan jumlah pendemo dengan segera, seraya mengatakan tidak ada penangkapan selama demonstrasi.

Dua ekonomi Asia terbesar -- saingan tradisional -- telah terlibat sengketa terburuk selama bertahun-tahun sejak Jepang menangkap kapten sebuah kapal nelayan dekat  gugusan pulau yang disengketakan hampir enam minggu lalu, meskipun kemudian dia dilepaskan.

Di China, ribuan kebanyakan pemrotes muda turun ke jalan-jalan di sejumlah kota untuk mendemo Jepang.

Kan mengadakan pertemuan singkat dengan Perdana Menteri Wen Jiabao di Brussels awal bulan ini dan para pejabat di Tokyo mengatakan kedua negara berupaya untuk mengatur sebuah pertemuan puncak resmi sesudah Oktober.

Rangkaian pulau tersebut berada antara pulau Okinawa Jepang dan Taiwan, di bagian Laut China Selatan yang kaya tempat penangkapan ikan dan dianggap menyimpan deposit energi. (ANT/K004/TERJ)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010