"Pernyataan kecewa Greenpeace terhadap Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam hal perizinan bagi kapal Rainbow Warrior bukan saja tergolong tidak etis, namun juga bersifat sangat tendensius mencampuri kebijakan RI," katanya di Bogor, Minggu.
Pada Rabu (20/10) melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Von Hernandez menyatakan prihatin dan kecewa dengan keputusan Pemerintah Indonesia yang tidak mengizinkan kapal
Greenpeace, Rainbow Warrior II, melakukan perjalanan ke Indonesia.
Ia menyatakan, Rainbow Warrior adalah kapal kampanye lingkungan secara damai. "Kapal ini telah berlayar selama 21 tahun dan mempunyai reputasi sebagai bagian penting dari kampanye penyelamatan lingkungan yang telah berkunjung ke semua kawasan di dunia," katanya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
songong banget
itu hutan sumatera yang terus dibabat urusin!
masa orang luar aja peduli, kalian ngga?