Sleman (ANTARA News) - Sembilan korban tewas akibat terkena awan panas Gunung Merapi, hingga Rabu dini hari masih di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta untuk diidentifikasi oleh tim dokter forensik.

Menurut salah seorang perugas RS Sardjito, Tri Yoga, sembilan korban meninggal yang dibawa ke rumah sakit ini sedang ditangani dokter forensik untuk diidentifikasi.

Jumlah korban luka bakar yang dirawat di RS Sardjito sebanyak 13 orang. Korban yang rata-rata mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan wajah itu, menjalani perawatan intensif di rumah sakit ini.

Menurut Tri Yoga, korban mulai tiba di RS Sardjito pada pukul 19.44 WIB, dan terus bertambah hingga sekitar pukul 23.30 WIB.

Ia mengatakan korban luka bakar yang pertama dibawa ke rumah sakit ini bernama Ratmi usia 30 tahun warga Sleman dengan luka bakar 63 persen, kemudian Arip Candra usia 23 tahun warga Kedung Sriti, Umbulharjo Cangkringan, Sleman.

Selanjutnya Sri Wahyu Nur Irawan usia 25 tahun dan Pujo usia 68 tahun masing-masing warga Umbulharjo Cangkringan Sleman, dan Ngatinem usia 50 tahun warga Kranggah, Umbulahrjo, Cangkringan Sleman.

Ia menambahkan selanjutnya Muji usia 50 tahun dan Udi Sutrisno usia 50 tahun warga Kinahreja, Cangkringan, Sleman dan Warjo usia 50 tahun warga Ngaglik, Sleman dan Tarno 60 tahun warga Kinahrejo, Sleman.

Sementara itu, seorang relawan yang ikut menjadi korban yakni Diah Permonosari usia 37 tahun. Menurut saksi, relawan ini terluka bakar saat menolong salah seorang korban.

Kemudian Harno usia 50 tahun warga Kinahrejo, Cangkringan Sleman dan Bilal usia 52 tahun dari Panti Nugroho Pakem, serta Mursiyam usia 45 tahun warga Pelemsari, Umbulharjo Sleman.
(ANT068/M008) 

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010