Yogyakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat meyakini bahwa jenazah di Instalasi Forensik Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta adalah jenazah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan .

"Meskipun kondisi fisiknya sudah rusak, tetapi dari anatomi wajahnya masih dapat dikenali bahwa itu adalah Mbah Maridjan," kata Irwan usai melihat jenazah yang diduga Mbah Maridjan di Instalasi Forensik RS Dr Sardjito Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, perusahaan yang dipimpinnya tidak akan melupakan bahwa Mbah Maridjan adalah salah satu ikon produk perusahaan jamu tersebut sehingga dikenal luas oleh masyarakat.

Oleh karena itu, Irwan bermaksud meminta izin kepada keluarga Mbah Maridjan agar pihaknya tetap dapat menayangkan iklan yang dibintangi oleh juru kunci Gunung Merapi tersebut.

"Bukan untuk tujuan apa-apa, tetapi agar Mbah Maridjan selalu diingat," katanya.

Ia mengatakan, Mbah Maridjan adalah sosok yang melambangkan sebuah kesetiaan dan keberanian, sehingga pihaknya pun berkeinginan untuk terus menayangkan iklan yang dibintanginya.

"Selain itu, keuntungan dari iklan ini juga akan memberi nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Perusahaan jamu tersebut juga akan memberikan bantuan kepada sejumlah posko yang berada di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Magelang untuk meringankan beban penderitaan korban letusan Merapi.

Meskipun Irwan sudah meyakini bahwa jenazah di RS Dr Sardjito tersebut adalah Mbah Maridjan, namun Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Sardjito Trisno Heru Nugroho mengatakan belum dapat memastikan bahwa jenasah tersebut adalah juru kunci Merapi.

"Ciri-ciri sekunder sudah identik dengan Mbah Maridjan, tetapi kami perlu meyakinkannya dengan ciri primer yaitu dari DNA," kata Heru.

Ciri sekunder yang sudah dapat diidentikkan dengan sosok Mbah Maridjan adalah dari pakaian batik dan kain sarung yang dikenakan, serta anatomi ibu jari kedua tangan yang melengkung keluar.

Pemeriksaan DNA dari jenazah yang diduga Mbah Maridjan tersebut dilakukan oleh tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Kedokteran Kepolisian Polda DIY dengan membandingkan DNA dari istri dan anak juru kunci Merapi itu.

"Sampel darah dari istri dan anak Mbah Maridjan sudah diambil sebagai unsur pembanding. Pemeriksaan DNA ini murni mengikuti prosedur," katanya.
(E013/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010