Milan (ANTARA News/AFP) - Pemulihan ekonomi dunia berisikokarena manipulasi pasar mata uang dan akibat peningkatan ketidakseimbangan perdagangan global, Gubernur Bank of Italy (Bank sentral Italia) Mario Draghi, mengatakan Kamis.

"Intervensi di pasar valas digunakan oleh negara-negara tertentu untuk mendukung ekspor. Ketidakseimbangan dalam pembayaran internasional sedang meningkat," kata Draghi.

"Mata uang dimana nilai tukar ditentukan oleh pasar sedang merasakan kesenjangan tekanan antara (yang) kebijakan dan akibat ketegangan spekulatif. Pemulihan dunia berisiko," kata Draghi pada acara `World Savings Day` (Hari Tabungan Dunia) yang diselenggarakanoleh bank tabungan Italia dan asosiasi.

"Tidak ada pilihan lain, kecuali memastikan koordinasi yang lebih besar antara kebijakan ekonomi negara-negara utama," katanya, menekankan bahwa Kelompok 20 (G20) negara berkembang dan negara maju telah membuat komitmen ini.

Negara-negara G20 sepakat pada Sabtu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia dengan bekerja untuk membatasi ketidakseimbangan global dan untuk menahan diri dari intervensi pasar mata uang.

Pertemuan tersebut datang di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa perang mata uang akan melihat mata uang mencoba untuk meningkatkan ekspor dengan membuat mereka lebih murah untuk pembeli di luar negeri pada risiko `beggar-thy-neighbour` (kebijakan ekonomi yang membuat kacau negara tetangga). (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010