Mekkah (ANTARA News) - Ketua Tim Kesehatan Haji Kemenkes dr Chaerul Radjab Nasution mengatakan Kementerian Kesehatan akan mengerahkan sebanyak 2.000 tenaga kesehatan untuk mendukung kelancaran ibadah bagi jamaah haji khususnya selama di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).

Para petugas ini sudah dibagi per wilayah kerja. Untuk wilayah Arafah misalnya, tim yang akan diterjunkan adalah dari Daker Jeddah dengan dibantu Daker Madinah. Sementara saat tim Daker Madinah bertugas di Mina, gantian Daker Jeddah terlibat.

"Tim Jeddah sebagian lagi bersiap untuk pemulangan jamaah," ujar Chaerul di Mekkah, Kamis.

Kesehatan jamaah di Armina, kata Wakil Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ini, menjadi salah satu prioritas penanganan tim kesehatan.

Hal ini beralasan sebab bagi jamaah ritual ibadah di Armina sangat membutuhkan tenaga ekstra. Di Arafah misalnya nanti akan terjadi kepadatan jamaah yang sangat luar biasa karena semua jamaah dari berbagai negara berkumpul menjalankan wukuf.

Jumlah jamaah tahun ini juga diprediksi lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran beberapa negara mendapatkan tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi.

Tim kesehatan yang akan diturunkan rinciannya adalah dari petugas PPIH Arab Saudi sebanyak 300 orang dan petugas dari tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) sekitar 1.700 orang. Petugas TKHI yang diberangkatkan lewat kloter-kloter diharapkan mampu mendeteksi dini terhadap kondisi kesehatan para jamaah.

Guna mendukung operasional di Armina, PPIH Arab Saudi juga menyiapkan 38 ambulans. Kondisi ambulans saat ini sudah siap bahkan beberapa di antaranya tergolong baru. Sebagian ambulans inilah nantinya mengangkut jamaah sakit yang wajib disafariwukufkan.

"Pada tahun lalu jamaah yang harus ikut safari wukuf berkisar 100-150 orang," ungkap Direktur Utama RS Fatmawati Jakarta ini.

Ia berharap, ambulans-ambulans ini bisa masuk Armina meski saat ini ada larangan dari pemerintah Arab Saudi. Sebab pada tahun lalu, meski ada larangan, kenyataannya ambulans Indonesia masih bisa bekerja.

Wakil Kepala Daker Jeddah dr Eka Yusup Singka juga optimistis ambulans Indonesia tidak akan mendapat kendala banyak di Armina. Eka juga belum sepenuhnya yakin soal adanya pelarangan ambulans tersebut. Sebab hingga kini belum ada penjelasan resmi atau peraturan yang bisa menjelaskan adanya pelarangan tersebut.

Di sisi lain, di tengah kebijakan yang belum pasti itu, dia sudah dua kali berhasil mencoba masuk ke Bandara King Abdul Azis Jeddah dengan ambulans. "Bisa jadi hal kendala ini karena keterbatasan-keterbatasan dalam komunikasi," jelasnya.

Saudi Siapkan 3.000 Bed
Dukungan layanan kesehatan bagi jamaah haji juga diberikan pemerintah Arab Saudi. Direktur Kesehatan Mekkah dr Khaled Obaid bin Zafar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rumah sakit, pusat kesehatan dan klinik khusus untuk melayani pada musim haji ini. Setidaknya 3.000 tempat tidur atau bed telah disediakan untuk layanan ini.

"Kami menyiapkan rencana preventif, kuratif dan layanan darurat untuk para tamu Allah dari berbagai jalur baik dari udara, darat dan laut," ujar Zafar seperti dikutip Arab News.

Pemeriksaan medis dan tes akan dilakukan terhadap peziarah di titik-titik masuk. Vaksinasi akan diberikan kepada jamaah yang belum disuntik. "Jamaah sakit akan mendapatkan perawatan yang diperlukan dan obat-obatan, sementara kasus kritis dan darurat akan dipindahkan ke rumah sakit," katanya.

Kementerian Kesehatan sudah menyarankan kedutaan Saudi di luar negeri untuk tidak memberikan visa haji untuk calon jamaah haji kecuali mereka memenuhi persyaratan kesehatan.

Zafar menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat.

Dua organisasi ini nantinya akan mengamati dan menyimpulkan dampak-dampak yang harus diwaspadai akibat berkumpulnya jamaah di seluruh dunia. Departemen Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk memerangi penyebab penyakit menular.

Di samping rumah sakit umum, terdapat 31 pusat kesehatan di Mekkah yang akan memberikan pelayanan kesehatan kepada para jamaah. Setidaknya ada lima puskesmas di dalam Masjidilharam dan lima lainnya di sekitarnya.
(E001/Z003)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010