Padang (ANTARA News) - Kapal nelayan yang disewa mengangkut bantuan kemanusian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terhadang gelombang tinggi menuju titik lokasi tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sehingga harus merapat di kawasan pulau Marak.

"Kami terpaksa menunda perjalananan karena gelombang laut cukup buruk. Dua kapal pengangkut bantuan Baznas sejak pukul 11.00 WIB merapat di kawasan pulau Marak," kata tim Baznas, Syaiful Anwar kepada ANTARA, Minggu.

Dari pelabuhan Muaro Padang ke  Pulau Marak --pulau kecil di perairan pantai barat Sumbar, dibutuhkan lima jam perjalanan.

Syaiful menjelaskan, kondisi gelombang laut cukup tinggi sehingga tak memungkinkan kapal melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Mentawai.

Dua kapal pengangkut bantuan dengan sembilan relawan bertahan sementara waktu di kawasan Pulau Marak, sampai cuaca beransur normal.

"Kita sengaja menyewa dua kapal nelayan --kapasitas muatan 13 ton barang--, asumsinya supaya bisa langsung mendistribusikan bantuan ke titik lokasi yang terkena tsunami di Menawai," katanya.

Apabila menggunakan kapal besar distribusi bantuan hanya sampai Sikakap, sedangkan jika menggunakan kapal kecil nelayan diharapkan bisa langsung mencapai empat titik lokasi terkena tsunami, di antaranya Turnale, Batumonga dan Silabu.

"Kita ingin pendistribusian langsung ke titik yang terkena hantaman tsunami, sehingga bantuan bisa langsung ke tangan korban gempa dan tsunami," katanya.

Sembilan orang tim Baznas dan Bazda Sumbar, membawa 20 ton beras, 50 dus indomie, 1.000 makanan bayi, 1.500 kaleng sarden, satu ton minyak goreng, satu ton gula pasir.

Selain itu, bantuan juga berupa pakaian, kain sarung, perlengkapan bayi dan selimut yang ada pada dua unit kapal kayu nelayan di Pelabunan Muaro Padang. (*)

KR-SA/J006/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010