JJakarta (ANTARA NEWS) - Pemerintah tidak lalai dan tidak lamban dalam menangani bencana, seperti bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, kata Staf Khusus Presiden Bidang Informasi, Heru Lelono di Jakarta, Minggu.

"Adanya pemberitaan di media bahwa pemerintah dikatakan lalai dalam menangani musibah bencana Mentawai, adalah tidak benar. Semua sistem berjalan, walau dengan berbagai kendala lokasi dan cuaca yang ada," kata Heru.

Ia menambahkan, begitu mendapatkan laporan adanya bencana yang terjadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengeluarkan instruksi dan meminta segera diambil langkah-langkah penting untuk membantu korban.

"Begitu mendapatkan laporan, Presiden Yudhoyono dari luar negeri, langsung meminta laporan dan memberikan arahan. Wakil Presiden Boediono pada kesempatan pertama juga langsung ke lapangan," kata Heru.

Tak hanya itu, kata Heru, Presiden Yudhoyono juga meminta TNI dan Polri untuk ikut membantu, terutama dalam masalah evakuasi dan memberikan bantuan seperti distribusi logistik.

"Jadi semua berjalan dan tidak ada yang telat," kata Heru.

Ia meminta semua pihak untuk tidak saling menuding dan saling menyalahkan.

"Mari kita semua konsentrasi menangani dan membantu korban musibah dan memikirkan kehidupan mereka selanjutnya. Saling menyalahkan, saat ini tidak akan membantu apa-apa bagi korban," kata Heru.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempersilakan negara-negara sahabat untuk terlibat dalam proses rekonstruksi pasacbencana namun tidak untuk proses tanggap darurat.

"Untuk tanggap darurat, Indonesia akan selesaikan sendiri," kata Presiden dalam konferensi pers di Hotel Grand Plaza Hanoi, Minggu pagi, sebelum kembali ke Jakarta. (*)

ANT/S023/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010