Yerusalem, Palestina (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Israel menyerukan kepada warganya untuk tidak berlibur ke Turki setelah mendapat laporan bahwa Dewan Keamanan Nasional Turki telah menetapkan kebijakan Israel di Timur Tengah sebagai ancaman, Minggu.

"Warga kami tidak melakukan apapun di Turki," ujar Menteri Pariwisata Israel, Stas Misezhnikov, kepada pewarta saat pertemuan kabinet mingguan.

"Bangsa Turki menyebabkan kehancurannya sendiri atas pernyataannya, lebih sedikit kami pergi kesana mungkin mereka akan belajar lebih baik," ujar Stas.

Setelah menjadi sekutu, dengan Turki sebagai tujuan yang paling disukai warga Israel, hubungan antara negara tetangga di Mediterania telah pecah sejak perintah serangan mematikan Israel kepada kapal laut Turki yang ingin melewati barikade Angkatan Laut Israel di Jalur Gaza.

Sebanyak sembilan warga Turki tewas pada kejadian 31 Mei tersebut.

Stas mengatakan hal itu setelah media setempat melaporkan bahwa Dewan Keamanan Nasional Turki telah menetapkan Israel sebagai negara yang kebijakannya mengancam kepentingan Turki.

Laporan tersebut mengatakan Turki peduli terhadap potensi Israel dalam meresahkan kawasan tersebut, terutama atas pertikaiannya dengan warga Palestina, aksi perlawanan terhadap rencana nuklir Iran, serta serangan kejam Israel kepada Lebanon.(*)

AFP/KR-BPY/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010