Mentawai (ANTARA News) - Ihsan Sumalausa (36), korban luka berat tsunami di Pulau Pagai, Mentawai akhirnya meninggal dunia menyusul istri dan anaknya yang lebih dulu meninggal akibat tsunami.

Ihsan sempat dirawat empat hari di RS Darurat Sikakap, namun karena lukanya terlalu berat sehingga akhirnya meninggal dalam perawatan, Jumat (29/10), demikian Koordinator Jaringan Jurnalis Siaga Bencana Indonesia, Johnnedy Kambang di Sikakap, Minggu.

Warga asal Desa Munte Baru-Baru, Kecamatan Pagai Utara ini mengalami luka berat di tubuhnya dan pasirmasuk ke paru-parunya saat dihempas gelombang tsunami.

Sebelumnya, istri Ihsan, Desmawati dan anaknya Irvan ditemukan meninggal oleh tim SAR.

Ihsan ditemuan masih hidup dan dievakuasi ke puskesmas Sikakap yang kini dijadikan RS Darurat.

Desmawati dan Irvan meninggal diseret gelombang tsunami, sedangkan Prihan berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka dalam yang berat serta memakan pasir laut.

Kondisi Ihsan dalam perawatan terus kritis apalagi banyaknya pasir yang masuk ke paru-parunya, hingga akhirnya meninggal Jumat (29/10).

Jasad Ihsan selanjutnya dimakamkan tim relawan dan SAR di belakang Puskesmas GPKM Sikakap.

Meninggalnya Prihan membuat jumlah korban tsunami yang tewas hingga Jumat malam bertamba menjadi 415 orang. (*)

H014/A041

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010