Gianyar  (ANTARA News) - Managemen kebun binatang Bali Zoo, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali hingga kini belum mengetahui jenis kelamin empat anak singa Afrika yang lahir pekan lalu.

"Akibat induknya sangat agresif kita belum bisa mengecek sekaligus mengetahui jenis kelamin singa Afrika itu," kata Drh Kadek Subagia, penanggungjawab kesejahteraan Binatang di Kebun Binatang Bali Zoo, Senin.

Ia mengatakan, biasanya jenis kelamin itu baru diketahui setelah anak singa dipisahkan dari induk jantan bernama Niko, serta induk betina bernama Ponirah.

"Kira-kira dua bulan lagi, baru kita bisa tahu apa jenis kelamin anak singa itu," ujarnya.

Bayi-bayi singa itu akan dinamai begitu diketahui jenis kelaminnya, sambung Subagia.

Dengan lahirnya empat anak singa itu, total populasi singa di Bali Zoo menjadi 14 ekor, sementara takaran makanan yang dibutuhkan induk sebanyak 15 kilogram susu per hari.

"Pemberian makanan ini tergantung. dihitung 10 persen dari berat badan sang induk. Kalau beratnya 150 kilogram, setiap harinya induk membutuhkan makan 15 kilogram," paparnya.

Marketing Manager Kebun Binatang Bali Zoo Park, I Made Pariasa menambahkan, selain singa Afrika, di Kebun Binatang Bali Zoo juga lahir seekor anak babi rusa.

"Binatang langka dari Sulawesi itu lahir pertama pekan lalu dan diketahui berkelamin betina," jelasnya.

Anak babi rusa itu sendiri lahir dari induk betina bernama Priska, dan jantan bernama Indro.

"Saat ini dengan kelahiran anak babi rusa itu, total satwa yang ada di kebun binatang sebanyak 350 satwa," jelasnya.(*)

ANT/I006/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010