Hal ini dikatakan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, ketika melakukan kunjungan ke PMI Sumbar dalam mempersiapkan keberangkatan relawan, Senin (1/11).
"Korban dilanda Tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepuluan Mentawai saat memerlukan bantuan untuk pemulihan dan kepedulian semua pihak patut kita hargai," ujarnya.
Menurutnya, untuk mempercepat pemulihan korban dilanda Tsunami yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, PMI akan membangun perumahan sederhana bagi korban.
Dia menambahkan, kita sudah mempersiapkan bahan bangunan untuk membangun perumahan di Kabupaten Mentawai
"Bahan bangunan yang telah ada berupa seperti 100.000 seng, kayu, serta pekerja yang akan membuat rumah sederhan bagi korban Tsunami," katanya.
Dia mengatakan, para relawan PMI yang berada di Kabupaten Kepuluan Mentawai sedang melakukan pendataan bagi rumah warga yang rusak akibat diterjang Tsunami.
"Untuk proses pembangunan rumah sederhana bagi korban yang dilanda musibah akan berlangsung selama dua bulan,"katanya.
Menurutnya, kita kembali mengirimkan para relawan serta bantuan makanan serta obat-obatan bagi warga yang berada di tempat pengungsian.
"Para relawan telah diberangkatkan pada Senin (1/11) sekitar pukul 14.00 WIB dari Pelabuhan Teluk Bayur, Padang menuju Mentawai, namun akan berangkat lagi pada sore hari,"katanya.
Dia menambahkan, pendistribusian bantuan bagi warga yang berada di tempat pengungsian juga dilakukan dengan menggunkan helikopter.
"Hal ini dilakukan untuk memberikan bantuan bagi warga yang berada ditempat yang sulit dijangkau,"katanya.
PMI bersama Tim SAR memberikan bantuan dengan mengerahkan helikopter milik TNI, lanjut Jusuf Kala, hingga saat ini sudah 16 dusun di Pagai Utara dan Pagai Selatan, Kabupaten Kepuluan Mentawai bisa menerima bantuan. "Satu dusun di Pulau Sipora sudah menerima bantuan,"kata Jusuf Kala.
Sebelumnya PMI memberikan bantuan bagi korban yang dilanda Tsunami, berupa 150 unit tenda, selimut, terpal dan tenaga dokter, serta para relawan.
Bantuan tersebut untuk mempercepat dalam masa tanggap darurat korban di kepulauan yang diguncang gempa diiringi tsunami itu.(*)
(ANT-031/M027/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
