Magelang (ANTARA News) - Gunung Merapitampak cerah dari sisi barat puncaknya di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa pagi, ditandai dengan kepulan asap solfatara warna putih tebal dan beberapa kali semburan awan panas relatif kecil mengarah timur.

Pemantauandari Cekdam Sabo Muntuk, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar enam kilometer barat puncak Merapi, melaporkan, puncak dan badan gunung berapi di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta itu terlihat secara jelas.

Sejak sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, terlihat beberapa kali semburan awan panas relatif kecil dari puncak gunung setinggi sekitar 2.965 meter dari permukaan air laut yang kemudian tersapu angin mengarah ke timur atau wilayah Kabupaten Boyolali, Jateng.

Wilayah Gunung Merapi meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten (Jateng) dan Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Beberapa warga Desa Krinjing sekitar pukul 07.00 WIB tampak berjalan kaki secara berkelompok melewati jalan beraspal menuju Pos Pengamatan Merapi di Desa Babadan, sekitar empat kilometer barat puncak Merapi, kembali ke dusun masing-masing setelah mengungsi pada malam hari terutama di tempat pengungsian Desa Sewukan, Kecamatan Dukun.

Sejumlah dari mereka kembali ke kampungnya dengan menggunakan sepeda motor. Sesekali terlihat sekelompok warga pulang kampung dengan menggunakan truk dan bak terbuka melewati jalan itu.

Seorang warga Desa Krinjing yang mengaku bernama Iswanto terlihat sekitar pukul 06.10 WIB mencari rumput di Kali Senowo yang aliran airnya berhulu di Merapi, di dekat cekdam setempat, untuk pakan sapinya .

"Untuk pakan sapi, saya punya satu ekor. Biasanya juga mencari rumput kalanjana di sini," katanya.

Ia tampak beberapa kali menengok ke arah puncak gunung saat Merapi mengeluarkan awan panas kecil sekitar pukul 06.22 WIB.

Ia mengaku mengetahui tentang pengumuman pemerintah terkait dengan perlunya warga mengungsi karena Merapi sedang fase letusan.

Letusan cukup besar Merapi antara lain pada Selasa (26/10) petang, Sabtu (30/10) dini hari, Minggu (31/10) sore, dan Senin (1/11) siang ditandai semburan awan panas cukup besar, luncuran lava, suara gemuruh, dan hujan abu.

Merapi biasanya pada siang hingga sore hari tertutup mendung dan kabut tebal dari sisi barat puncaknya atau di wilayah Kabupaten Magelang.

Beberapa orang lainnya juga terlihat berjalan kaki melewati jalan berbatu menuju alur kali itu antara lain untuk mencari rumput, sejumlah lainnya membawa alat semprot tanaman untuk menggarap pertanian holtikultura mereka di kawasan itu.

Seorang warga Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, di kawasan aliran Sungai Senowo, Suharto, mengatakan, sebagian besar warga setempat hingga saat ini telah meninggalkan desa itu untuk mengungsi.

"Hanya sebagian kecil terutama laki-laki yang masih tinggal untuk menjaga rumah dan mencari rumput untuk ternak," katanya.

Biasanya, katanya, warga setempat mencari rumput di aliran Kali Senowo.

Mereka yang masih beraktivitas di kawasan sungai itu, katanya, kini lebih sering memperhatikan puncak gunung untuk mewaspadai kemungkinan bahaya letusan sambil mencari rumput dan mengolah pertaniannya.

"Mereka sekarang mencari rumput sebentar, secukupnya, dan bergegas pulang," katanya.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010