Mukomuko, Bengkulu (ANTARA News) - Posko Palang Merah Indonesia di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih terus mengirim tenaga dokter dan perawat ke Sikakap karena tenaga kesehatan masih kurang.

"Posko Palang Merah di Mukomuko tidak lagi mengirim relawan karena sudah menumpuk di Sikakap, pengiriman terus di intensifkan kepada tenaga dokter dan perawat termasuk apoteker menyusul kurangnya tenaga itu," kata Staf Divisi Penanggulangan Bencana Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jailani, selasa.

Menurut dia, kekurangan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan apoteker berdasarkan komunikasi antara Posko PMI yang berada di Pulau Sikakap dan posko di Kabupaten Mukomuko.

"Relawan dengan bidang lainnya tidak dibutuhkan lagi di Sikakap karena sudah menumpuk menyusulkan kedatangan relawan dari berbagai organisasi lain," urainya.

Ia mengatakan, posko PMI daerah ini telah mengirimkan dua orang dokter dan tujuh tenaga perawat mengunakan tiga helikopter PMI.

"Jika cuaca mendukung PMI akan kembali mengirim dua tenaga perawat dan satu apoteker mengunakan helikopter ke Sikakap," urainya.

Ia menerangkan dalam menjalankan tugas membantu korban tsunami PMI yang berasal dari posko daerah ini dan PMI dari luar daerah dibawah komando PMI Sumatera Barat.

"Mereka bertugas di Sikakap membantu PMI Sumatera Barat dalam melakukan evakuasi dan pemulihan korban yang luka akibat tsunami," ujarnya.

Ia menjelaskan sampai saat ini relawan PMI masih berada di Sikakap dan belum melakukan perjalan ke pulau lainnya.

"Hasil komunikasi kami dengan PMI yang berada di Sikakap mereka masih berada di Sikakap membantu penanganan korban tsunami," ujarnya

sementara itu sembilan tenaga medis yang dikirim dari posko daerah ini yakni, Dr Siaya Oktami, Liza Agustina, Amd. Kep, Rahmad Wijaya, Amd, Kep, Dr Arfani, Rendi, Abdul Rojak, Fitria Selfiana, Joni Riansyah, Heri Suwandono.
(T.ANT-149/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010