menciptakan industri dengan basis riset kuat
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak para periset untuk semakin berkarya dalam memaknai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati pada 10 Agustus tiap tahun.

"Kami mengajak para periset untuk semakin fokus dan bekerja keras sesuai kepakarannya untuk menjawab tantangan dan harapan publik yang semakin tinggi, khususnya dengan terbentuknya BRIN saat ini," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-26 pada 2021 mengusung tema Digital, Green, Blue Economy.

Kepala BRIN menuturkan momen Hakteknas tahun 2021 sangat istimewa karena Indonesia masih dalam kondisi pandemi yang memprihatinkan, yang juga dialami global.

Di lain sisi, menurut dia, tahun 2021 merupakan tonggak sejarah (milestone) ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) Indonesia dengan adanya pembentukan BRIN.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta peneliti perhatikan kualitas produk riset
Baca juga: Teknologi dan inovasi solusi berbagai bidang


BRIN dibentuk pada 28 April 2021 sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menjadi organisasi pelaksana litbangjirap (OPL) atau penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan di lingkungan BRIN.

Usai pembentukannya, menurut Tri Handoko, BRIN mempunyai tiga arah dan tujuh target. Tiga arah tersebut adalah konsolidasi sumber daya Iptek yang meliputi manusia, infrastruktur, anggaran untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia untuk menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi utama Indonesia Maju 2045.

Arah berikutnya adalah menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang terbuka atau inklusif dan kolaboratif bagi semua pihak yang mencakup akademisi, industri, komunitas, dan pemerintah.

Kemudian, menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan dengan fokus digital, green, blue economy.

Baca juga: Hakteknas luncurkan progam Desa Berinovasi
Baca juga: Strategi nasional kecerdasan airtifisial diluncurkan pada Hakteknas


Sementara tujuh target yang ingin dicapai BRIN menurut Tri Handoko adalah konsolidasi lembaga riset pemerintah utama pada 1 Januari 2022, transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya Iptek, memfokuskan (refocusing) pada riset untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, geografi, dan kelautan lokal, selain mengejar ketertinggalan Iptek.

"Target selanjutnya adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, geografi, dan seni budaya lokal, memfasilitasi dan menjadi pengungkit (enabler) industri lokal melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang," katanya.

BRIN juga memiliki target yakni menjadi platform penciptaan sumber daya manusia (SDM) unggul di setiap bidang keilmuan, dan wirausaha (entrepreneur) berbasis inovasi Iptek, serta meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktivitas riset, dan menjadikan sektor Iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.

Baca juga: BRIN: Tingkatkan transfer iptek kuasai teknologi antariksa
Baca juga: BRIN: Model bisnis keantariksaan libatkan pemain global potensial

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021