Magelang (ANTARA News) - Gemuruh terus menerus yang berasal dari luncuran lava puncak Gunung Merapi hingga Kamis pagi masih terdengar hingga Kota Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Terus menerus tidak berhenti, suara guguran itu terus terdengar," kata Gunawan, warga Dusun Juwono, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang,

Gunawan melakukan perjalanan dari dusunnya menuju Kota Kecamatan Muntilan, berjarak sekitar 18 kilometer, di Magelang, Kamis.

Ia yang mengendarai sepeda motor dari dusunnya menuju Muntilan itu menyatakan, ngeri mendengar suara guguran secara intensif tersebut.

"Semua jalan tertutup abu vulkanik, banyak pohon tumbang akibat tertimpa abu," kata Gunawan.

Sementara itu Jaswadi, dari Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, mengatakan, dia melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari tempat pengungsian di gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) "Widodo" di Kota Kecamatan Dukun, sekitar 15 kilometer barat puncak Merapi menuju Kota Muntilan.

"Di sepanjang jalan terdengar terus menerus suara guguran itu keras sekali," katanya.

Hujan abu juga menerpa dirinya yang mengenakan jas hujan itu di sepanjang perjalanan Dukun-Muntilan.

Ia mengatakan, sejumlah orang mengendarai sepeda motor melewati jalan di sejumlah desa di kawasan barat Merapi itu.

"Mereka menggunakan jas hujan dan menutup hidung dan mulutnya dengan menggunakan masker, lampu sepeda motor dalam keadaan menyala," katanya.

Beberapa warga lainnya, katanya, mengendarai sepeda motor ke arah desanya di tempat yang lebih tinggi ketimbang Kota Kecamatan Dukun yang diduga hendak kembali ke desanya.

Ia mengatakan, tidak ada kendaraan roda empat yang melewati sejumlah ruas jalan Dukun-Muntilan.

Ia mengatakan, cukup banyak pohon baik yang tumbang maupun condong di badan jalan akibat tertimpa abu vulkanik secara intensif.

Para pengungsi warga Merapi di berbagai desa terakhir dari barat puncak Merapi hingga saat ini masih menempati berbagai tempat pengungsian terutama di kawasan Kota Kecamatan Dukun.

Hingga sekitar pukul 08.30 WIB hujan abu masih mengguyur Kota Muntilan, sedangkan para pengendara sepeda motor terlihat mengenakan jas hujan, menutup hidung dan mulutnya dengan masker, dan menyalakan lampu kendaraannya.

Suara gemuruh cukup kuat dari arah puncak Merapi juga terdengar di Kota Kecamatan Muntilan.

Purwaningsih, warga setempat, mengatakan hujan abu cukup deras juga menimpa kawasan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, sekitar 25 kilometer barat puncak Merapi.
(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010