Surabaya (ANTARA News) - Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, tidak memenuhi standar internasional sebagaimana ditetapkan dalam "Asian Open Sky 2015".

"Juanda merupakan satu dari empat bandara di Indonesia yang tidak memenuhi standar `Asian Open Sky 2015`," kata anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Jalaludin Alham di Surabaya, Kamis.

Ia menyebutkan beberapa faktor yang menjadikan Bandara Juanda tak memenuhi standar tersebut, di antaranya panjang landasan pacu yang hanya 3.000 meter dan minimnya fasilitas di terminal kedatangan dan terminal keberangkatan.

"Panjang landasan agar memenuhi standar `Asian Open Sky 2015` setidaknya harus 3.600 meter, dan ada pembenahan pada terminal penumpang serta apron," ucap mantan Wakil Ketua DPRD Jatim itu.

Jalaludin menambahkan, peluang Juanda untuk memasuki liberalisasi bandara di tingkat Asia melalui program "Asian Open Sky 2015" itu belum tertutup.

"Mulai sekarang pembenahan dan perbaikan bandara itu sudah bisa dilakukan. Kami akan terus mendorong perpanjangan dan perluasan landasan pacu," tuturnya.

Ia juga mendesak Pemerintah Provinsi Jatim segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memerhitungkan biaya pembenahan Bandara Juanda.

"Paling tidak, dibutuhkan dana Rp1-2 triliun untuk benahi Juanda. Dananya bisa `sharing` antara Pemprov dan Pemerintah Pusat," kata politikus Partai Demokrat itu.

Kondisi Bandara Juanda saat ini sudah memprihatinkan. Tingkat interval keberangkatan dan kedatangan pesawat di Bandara Juanda 1,3 menit, padahal idealnya tiga menit.

Sejak dioperasikan bandara baru pada 2006, jumlah penumpang di Bandara Juanda mencapai 11,5 juta orang per tahun. Padahal, bandara itu diproyeksikan hanya untuk enam juta orang penumpang per tahun.

Panjang landasan pacu yang hanya 3.000 meter itu tidak bisa digunakan untuk pendaratan pesawat Boeing tipe 747. "Kalau pun bisa, maka harus ada pengurangan penumpang atau BBM," paparnya.

"Asian Open Sky 2015" merupakan program liberalisasi bandara di negara-negara Asia. Di Indonesia ada lima dari 28 bandara yang diikutkan dalam program itu.

Dari lima bandara itu, hanya Bandara Hasanuddin, Makassar, yang dinyatakan memenuhi standar "Asian Open Sky 2015". (*)

M038/C004

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010