Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Metropolitan Tokyo pada Selasa menyatakan bahwa kirab obor untuk Paralimpiade Tokyo tidak akan digelar di jalanan umum pada 20-24 Agustus karena status COVID-19 saat ini di ibu kota negara Jepang tersebut.

Sebagai gantinya, menurut pemerintah Tokyo, para peserta estafet akan berkumpul di sebuah tempat dan menyalakan api dalam suatu acara.

Kirab obor Paralimpiade di Tokyo direncanakan diikuti oleh 700 pelari menempuh jarak sekitar 35 kilometer.

Selanjutnya, acara pengumpulan api, yang akan digelar di gedung pemerintah metropolitan Tokyo -- dengan mengumpulkan api dari 62 kotamadya -- akan diadakan tanpa penonton.

Baca juga: 10 atlet yang menjadi "wajah" Olimpiade Tokyo
Baca juga: Olimpiade Tokyo ditonton enam miliar menit streaming


Pemerintah metropolitan mengatakan setiap kotamadya Tokyo memiliki hak untuk memutuskan bagaimana mengumpulkan api dan apakah akan mengadakan acara terkait dengan kirab obor Paralimpiade.

"Kirab obor dijadwalkan menghampiri tempat-tempat menarik di daerah masing-masing dan ada banyak pelari yang menantikan acara tersebut, sehingga sangat mengecewakan," kata seorang pejabat pemerintah metropolitan Tokyo, dikutip dari Kyodo.

Paralimpiade akan diadakan dari 24 Agustus hingga 5 September.

Kirab obor Olimpiade Tokyo juga dialihkan dari jalanan umum ibukota dengan pelari ambil bagian dalam acara estafet obor.

Baca juga: Atlet Belarus diperlakukan bagai mainan oleh Presiden Lukashenko
Baca juga: Menpora: bonus atlet Olimpiade akan diumumkan oleh Presiden Jokowi


 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021